Tambang Ilegal

Penambang Emas Geumpang Tolak Ultimatum Mualem, Berdalih Tambang Ditutup Pengangguran Bertambah

Terkait tudingan Pansus DPRA yang menyebut adanya aliran dana ke pihak keamanan, Yusri membantah keras. 

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
BAHAS ULTIMATUM MUALEM - Para penambang di Geumpang saat duduk bersama membahas ultimatum Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) terkait penutupan aktivitas tambang ilegal di Aceh pada Minggu (28/9/2025). 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tokoh masyarakat Geumpang, Yusri ikut menanggapi ultimatum Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem terhadap aktivitas tambang ilegal di Aceh.

Bahkan, para penambang, kata Yusri di Geumpang telah melakukan duduk bersama membahas persoalan dimaksud pada Minggu (28/9/2025).

Secara khusus kepada Serambinews.com, Yusri menegaskan bahwa rencana penutupan tambang rakyat oleh Pemerintah Aceh hanya akan menambah angka pengangguran.

Baca juga: Konsultan Hukum Serukan Aktor Tambang Ilegal Dipidanakan, Dukung Sikap Tegas Mualem

Alih-alih ditutup, Yusri berharap agar pemerintah memberikan pembinaan kepada penambang. 

Ia mengungkapkan, selama ini tambang rakyat justru menjadi penopang utama perekonomian warga sekaligus mendukung pembangunan di daerah. 

Menurut Yusri, banyak fasilitas publik dibangun dari hasil tambang.

Di antaranya pembangunan Masjid Syuhada Geumpang yang menelan biaya miliaran rupiah, serta asrama mahasiswa atau rumah singgah di Banda Aceh yang dibangun tanpa bantuan pemerintah.

“Bahkan pembangunan irigasi, jalan, jembatan, dan berbagai kegiatan sosial lainnya turut terbantu dari keberadaan tambang rakyat ini,” jelasnya.

Terkait tudingan Pansus DPRA yang menyebut adanya aliran dana ke pihak keamanan, Yusri membantah keras. 

“Kami tidak pernah memberikan uang seperti yang dituduhkan,” tegasnya.

Menurut Yusri, masyarakat Geumpang sudah menggantungkan hidupnya pada tambang untuk membiayai kebutuhan keluarga dan pendidikan anak-anak. 

“Jika tambang ditutup, sama saja pemerintah meningkatkan pengangguran di Aceh,” pungkas Yusri.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved