Listrik Padam di Aceh
Listrik Aceh Pulih 100 Persen, PLN: Pemulihan Tuntas pada Pukul 00.07 WIB
PLN terus melakukan evaluasi menyeluruh guna memperkuat keandalan sistem kelistrikan, sehingga masyarakat dapat menikmati pasokan listrik yang andal.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Yeni Hardika
Listrik Aceh Pulih 100 Persen, PLN: Pemulihan Tuntas pada Pukul 00.07 WIB
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Setelah lebih dari dua hari masyarakat Aceh terdampak pemadaman bergilir, PLN akhirnya menuntaskan pemulihan sistem kelistrikan pada Kamis (2/10/2025) pukul 00.07 WIB.
Sejak dini hari itu, seluruh pelanggan kembali mendapat pasokan listrik normal.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh, Mundhakir menjelaskan bahwa personel gabungan lintas unit PLN di Aceh dikerahkan untuk merespons gangguan dan bekerja 24 jam guna mempercepat penormalan pasokan listrik.
“Hingga saat ini, seluruh sistem kelistrikan di Aceh telah berhasil pulih sepenuhnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
“Personel kami tetap bersiaga untuk memastikan pasokan listrik tetap andal, khususnya prioritas pada sektor vital seperti rumah sakit, fasilitas pemerintahan, pusat komunikasi, hingga pusat-pusat pelayanan publik,” tambah Mundhakir.
Baca juga: Akibat Pemadaman Listrik, 18 Ribu Ekor Ayam Milik Peternak Abdya Mati Massal
Ia menambahkan, PLN terus melakukan evaluasi menyeluruh guna memperkuat keandalan sistem kelistrikan, sehingga masyarakat dapat menikmati pasokan listrik yang andal sebagaimana biasanya.
“Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang sempat dirasakan pelanggan, sekaligus apresiasi atas kesabaran dan pengertian seluruh masyarakat Aceh selama proses pemulihan berlangsung,” lanjutnya.
Jika masyarakat mengalami kendala atau kebutuhan terkait kelistrikan, PLN juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan melalui aplikasi PLN Mobile.
Dampak Matinya Listrik di Aceh
- Puluhan perangkat di Kantor DPMPTSP Aceh rusak, yakni 50 komputer, 10 printer, 5 AC sentral, 1 lift, 5 TV digital.
- Sistem digital tidak berfungsi, verifikasi dokumen terhenti.
- Perangkat elektronik di SMA Labschool USK rusak, berupa AC, proyektor, adaptor PC, akses point, fingerprint, saklar otomatis, charger, dan TV.
- Ujian ANBK murid SD di Nagan Raya terganggu akibat suplai listrik tidak stabil.
- Warga Abdya terpaksa mandi di sungai karena suplai air di rumah terganggu
- Bahan makanan di kulkas membusuk, aktivitas memasak terganggu. Kondisi ini terjadi hampir di seluruh Aceh.
- Pakaian kotor menumpuk karena tidak bisa mencuci.
- Komisi III DPRA minta PLN bertanggung jawab dan memberi kompensasi.
- Gangguan listrik dinilai menghambat investasi dan operasional usaha kecil serta perbankan.
Layanan Perizinan Aceh Lumpuh
Aktivitas pelayanan perizinan dan investasi di Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh lumpuh total sejak Selasa (30/9/2025).
Gangguan ini merupakan dampak dari pemadaman listrik yang terjadi sejak Senin (29/9/2025) sore, disertai lonjakan arus saat listrik kembali menyala.
Puluhan perangkat elektronik dilaporkan rusak, menyebabkan sistem layanan digital tidak berfungsi.
“Benar sekali, dampak trouble listrik 2 hari lalu mengakibatkan sebagian besar peralatan multimedia/internet lumpuh,” ujar Sekretaris DPMPTSP Aceh, M Aqsha, SSTP, MM, saat dikonfirmasi Serambi, Rabu (1/10/2025).
Menurut Aqsha, hampir seluruh komputer di kantor tersebut mengalami gangguan. Pihaknya akan melakukan pengecekan ulang setelah tegangan listrik kembali stabil.
Meski layanan masih bisa diakses oleh calon investor, proses verifikasi dokumen terganggu.
“Bisa diakses tetapi, untuk proses verifikasi dokumen yang dilakukan oleh petugas mengalami gangguan. Dampaknya pelayanan perizinan terhenti sementara,” jelasnya.
Kerusakan diduga terjadi akibat lonjakan tegangan saat listrik kembali menyala, yang merusak komponen sensitif pada perangkat perkantoran.
Kondisi ini baru diketahui sepenuhnya pada Selasa pagi, ketika staf mendapati sebagian besar komputer di ruang layanan dan pengolahan data tidak dapat dinyalakan.
“Beberapa perangkat bahkan dilaporkan mengeluarkan bau hangus, menandakan adanya kerusakan internal,” tambahnya.
Adapun perangkat yang terdampak meliputi 50 unit komputer (PC), 10 printer, 5 pendingin udara (AC) sentral, 1 lift elevator, dan 5 televisi digital informasi.
Tanpa komputer yang berfungsi, petugas tidak bisa mengakses basis data, memverifikasi berkas, maupun memproses permohonan.
“Matinya printer juga membuat penerbitan dokumen legal menjadi mustahil, sementara kerusakan AC dan lift sangat menurunkan standar kelayakan dan aksesibilitas gedung,” jelas Aqsha.
Atas kondisi ini, DPMPTSP Aceh menyampaikan permohonan maaf kepada para pelaku usaha.
“Kondisi ini memaksa kami menghentikan layanan demi mencegah risiko kerusakan lebih lanjut. Kami memohon kesabaran dan pengertian dari semua pihak," ujarnya.
Kepala DPMPTSP Aceh, Rahmadhani, M Bus, telah menginstruksikan pembentukan tim khusus untuk menangani krisis ini.
Tim tersebut akan melakukan asesmen menyeluruh dan memulai proses pengadaan darurat guna mengganti perangkat yang rusak total.
“Untuk sementara waktu, masyarakat dan pelaku usaha diimbau untuk tidak datang langsung ke kantor pelayanan DPMPTSP Aceh.
Informasi terkini mengenai perkembangan situasi akan disampaikan secara berkala melalui situs web dan media sosial resmi instansi tersebut,” pungkas Aqsha.
Alat elektronik di SMA Labschool USK rusak
Di SMA Labschool Unsyiah, sejumlah alat elektronik juga rusak. Kepala SMA Labschool Universitas Syiah Kuala (USK), Hendra Darmawan, mengatakan, kondisi ini mempengaruhi kegiatan belajar-mengajar.
“Berdasarkan hasil dari Tim Sapras (Sarana dan Prasarana) data, yang mengalami kerusakan pada sekolah kami, yaitu lima unit pendingin ruangan atau AC, proyektor, empat adaptor PC komputer, akses point, absen elektronik (finger print), saklar otomatis, dan pengisi daya telepon genggam dan TV,” sebutnya.
Minta PLN beri kompensasi
Rombongan Komisi III DPRA melakukan inspeksi ke kantor Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) PLN Aceh di Merduati, Banda Aceh, Rabu (1/10/2025).
Kunjungan tersebut bertujuan meminta pertanggungjawaban atas gangguan listrik yang telah meresahkan masyarakat.
Ketua Komisi III DPRA, Aisyah Ismail, yang akrab disapa Kak Iin, menegaskan bahwa PLN harus segera memperbaiki layanan agar masyarakat tidak terus dirugikan.
“Banyak masyarakat menghubungi kami, ada yang AC rusak, usaha kecil terhenti, bahkan bank tidak bisa beroperasi. Kami minta kompensasi kepada PLN dan hasil investigasinya dipublikasikan ke publik,” tegas Kak Iin.
Politikus Partai Aceh itu juga mendesak agar PLN menyiapkan solusi cadangan jika gangguan serupa terjadi lagi, serta mendorong agar Aceh tidak lagi bergantung pada pasokan listrik dari Sumatera Utara.
“Dan harus ada solusi ke depan agar Aceh tidak perlu lagi ketergantungan listrik ke Sumut, karena pasokan kita surplus,” ujarnya.
Anggota Komisi III dari Fraksi Partai NasDem, Nurchalis, turut menyoroti sejumlah persoalan yang masih menjadi pekerjaan rumah PLN, terutama soal konektivitas jaringan listrik di Aceh yang dinilai belum terintegrasi dengan baik.
Menurutnya, kondisi tersebut dapat menghambat upaya Pemerintah Aceh dalam menarik investasi.
“Kalau tidak dibenahi, cita-cita menghadirkan investasi ke Aceh bisa buyar meskipun kita punya cadangan energi 399 megawatt. PLTU 1, 2, dan 3 juga harus diperhatikan agar tidak sering bermasalah,” ujarnya.
“Kami minta harus dievaluasi dengan profesionalisme dalam pengelolaannya. Dan kami meminta kepada PLN untuk benar-benar menjaga arus, apalagi bentar lagi Ramadhan. Jadi Ramadhan ini kita sangat atensi,” lanjutnya.
Senada dengan itu, Sekretaris Komisi III, Hadi Surya, menekankan pentingnya investigasi mendalam yang dilakukan secara transparan agar masyarakat mengetahui penyebab gangguan kelistrikan yang telah berlangsung berhari-hari.
“Kalau errornya mesin kita maklumi, kalau errornya karena manusia harus kita evaluasi, kita minta diganti atau dicopot (manajer yang bersangkutan),” tegasnya.
Ia juga meminta PLN melakukan pemeliharaan dan pemeriksaan berkala terhadap seluruh pembangkit listrik di Aceh.
“Sehingga tidak terjadi trouble (masalah) secara berbarengan lagi seperti ini,” ungkapnya.Dalam kunjungan tersebut, turut hadir anggota Komisi III lainnya, yakni Eddi Shadiqin, Hasballah, dan Armiadi.
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca dan Ikuti Berita Serambinews.com di GOOGLE NEWS
Bergabunglah Bersama Kami di Saluran WhatsApp SERAMBINEWS.COM
PLN Didesak Beri Kompensasi Atas Pemadaman Listrik di Aceh, Bepro Siap Lakukan Advokasi |
![]() |
---|
PLTU Nagan Sudah Suplay ke Jaringan Listrik Aceh, PLN: Untuk Penormalan Dilakukan Bertahap |
![]() |
---|
Listrik Padam di Aceh Masih Berlanjut Hingga Sore Ini, Berikut Update Terbaru dari PLN Aceh |
![]() |
---|
Baru Nyala Listrik di Abdya Padam Lagi, Ikan dan Sayuran di Kulkas Membusuk |
![]() |
---|
PLN Aceh Targetkan PLTU Nagan Sinkron ke Sistem dalam 2 Jam ke Depan: Sedang Proses Increase Speed |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.