Berita Banda Aceh

Agus Fernanda Anis Terpilih Sebagai Ketua IKAPALA, Ini Fokusnya di Aceh

Usai terpilih, Agus Fernanda, menyampaikan penghargaan kepada panitia penyelenggara serta seluruh perwakilan organisasi pecinta alam yang berkontribus

Penulis: Sara Masroni | Editor: Mursal Ismail
Serambinews.com/HO
KETUA IKAPALA - Ketua Ikatan Pecinta Alam Aceh (IKAPALA) periode 2025–2027, Agus Fernanda Anis. 

Usai terpilih, Agus Fernanda, menyampaikan penghargaan kepada panitia penyelenggara serta seluruh perwakilan organisasi pecinta alam yang berkontribusi menyukseskan kegiatan.

Laporan Sara Masroni | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Agus Fernanda Anis terpilih menjadi Ketua Ikatan Pecinta Alam Aceh (IKAPALA) periode 2025–2027.

Ia memimpin organisasi yang menaungi beragam komunitas pecinta alam di Aceh itu setelah terpilih dalam Temu Warga Pecinta Alam (TWPA) VII di Gedung Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu, Banda Aceh, Minggu (28/9/2025).

Usai terpilih, Agus Fernanda, menyampaikan penghargaan kepada panitia penyelenggara serta seluruh perwakilan organisasi pecinta alam yang berkontribusi menyukseskan kegiatan.

Ia juga memberi penghormatan kepada pengurus IKAPALA periode sebelumnya atas pengabdian dan kerja keras mereka.

Dia menyatakan, IKAPALA akan memusatkan upaya pada dua sektor utama, pariwisata dan kebencanaan.

Pada sektor pariwisata, organisasi merencanakan pembangunan Banda Aceh Tourism Information Center (BATIC) sebagai pusat informasi dan promosi wisata utamanya wisata minat khusus. 

Baca juga: 2026, KUHP Baru Atur Tindak Pidana Siap Diberlakukan, Kanwil Ditjenpas Aceh Gelar Penguatan

"BATIC diharapkan menjadi sarana penunjang bagi operator jasa pariwisata lokal, termasuk pelaku usaha yang berasal dari komunitas pecinta alam, serta memastikan seluruh kegiatan wisata berpegang pada prinsip pariwisata berkelanjutan," ujar Agus. 

Sementara dalam sektor kebencanaan, IKAPALA akan memperkuat peran operasional pecinta alam dengan membentuk unit-unit Search and Rescue Unit (SRU).

Agus menekankan bahwa tim SAR yang berakar dari komunitas pecinta alam telah menunjukkan peran signifikan dalam tanggap bencana: menembus akses sulit, melakukan evakuasi cepat, dan memberikan bantuan awal. 

"Pembentukan SRU bertujuan memperkuat kapasitas respons tersebut dan meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait," tutur Agus. 

Selain dua fokus utama itu, ketua terpilih menegaskan bahwa kegiatan konservasi dan advokasi lingkungan akan terus menjadi ruh organisasi. 

Program-program terkait lingkungan hidup tetap menjadi prioritas dalam agenda IKAPALA, sebagai wujud kelanjutan identitas dan misi organisasi.

Baca juga: BWI Bahas Strategi Kemajuan Perwakafan Aceh

Dia juga menyampaikan keterbukaan untuk membangun kolaborasi dengan berbagai pihak, pemerintah maupun swasta, selama mitra tersebut tidak terlibat dalam praktik perusakan alam dan berkomitmen pada pelestarian lingkungan. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved