Opini
LAMEMBA dan Fondasi Mutu Pendidikan Tinggi Berdaya Saing Global
Dalam konteks inilah, pencapaian LAMEMBA (Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi) yang
Kelima pengambilan keputusan yang berbasis bukti, yaitu setiap keputusan akreditasi harus didasarkan pada data dan fakta yang terverifikasi.
Dengan diraihnya pengakuan prestisius tersebut, LAMEMBA secara resmi berada dalam liga yang sama dengan lembaga-lembaga akreditasi terkemuka di dunia. Ini adalah sinyal kuat kepada dunia internasional bahwa sistem penjaminan mutu yang dibangun LAMEMBA sudah memenuhi standar global.
Dampak Konkret, yaitu mempercepat lompatan kualitas EMBA Indonesia. Lantas, apa implikasi nyata dari pencapaian ini bagi dunia pendidikan tinggi Indonesia, khususnya program EMBA? Pertama, Peningkatan Kredibilitas dan Pengakuan Global.
Sebuah gelar EMBA dari program yang terakreditasi LAMEMBA kini memiliki "paspor" internasional. Kredensial tersebut menjadi lebih mudah dipertimbangkan oleh perusahaan multinasional dan universitas luar negeri.
Ini akan mendongkrak daya saing lulusan di kancah global. Sebuah studi oleh Graduate Management Admission Council (GMAC) menunjukkan bahwa kandidat MBA semakin mempertimbangkan reputasi dan akreditasi program sebelum mendaftar.
Kedua, Konvergensi Standar Mutu. Pengakuan ISG Alignment memaksa dalam arti positif program studi EMBA di Indonesia untuk menaikkan standar lembaga.
Proses akreditasi LAMEMBA yang kini mengacu pada kerangka global akan mendorong program-program studi untuk mengevaluasi ulang kurikulum, metode pengajaran, kualifikasi dosen, dan sistem pembelajarannya.
LAMAMBA akan terdorong untuk mengadopsi praktik-praktik terbaik internasional, misalnya dengan meningkatkan kolaborasi dengan industri, memperbanyak studi kasus global, dan menerapkan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning).
Ketiga, Menarik Minat dan Kepercayaan Internasional. Pencapaian ini dapat menjadi magnet bagi mahasiswa asing dan dosen internasional. Sebuah lembaga akreditasi yang diakui INQAAHE menciptakan rasa percaya (trust) bahwa program EMBA di Indonesia memiliki kualitas yang terjamin.
Pada akhirnya, ini dapat meningkatkan angka partisipasi mahasiswa asing (international student mobility) ke Indonesia, yang sejalan dengan visi pemerintah menjadikan Indonesia sebagai tujuan pendidikan internasional.
Keempat, Peta Jalan untuk Lembaga Akreditasi Lainnya. Kesuksesan LAMEMBA menjadi contoh (role model) dan peta jalan bagi lembaga akreditasi mandiri (LAM) lainnya di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa dengan komitmen, konsistensi, dan sistem yang baik, lembaga akreditasi dalam negeri mampu bersaing dan diakui setara dengan lembaga internasional.
Tantangan ke Depan dan Titik Balik Sejarah
Tentu saja, meraih pengakuan adalah sebuah awal, bukan garis finis. Tantangan ke depan justru lebih besar. LAMEMBA harus konsisten menjaga integritas dan kredibilitasnya di tengah kemungkinan tekanan politik maupun bisnis.
LAMEMBA juga harus terus berinovasi dalam menyusun standar yang tidak hanya mengacu pada global standards, tetapi juga relevan dengan konteks kekinian seperti ekonomi digital, sustainability, dan kewirausahaan sosial.
Selain itu, sosialisasi yang masif kepada pemangku kepentingan, khususnya kalangan industry perlu dilakukan. Pengakuan ISG Alignment harus diterjemahkan sebagai nilai tambah (value proposition) yang jelas bagi perusahaan dalam merekrut lulusan.
Secara keseluruhan, pencapaian LAMEMBA ini adalah sebuah titik balik (turning point). Hal tersebut membuktikan bahwa Indonesia tidak hanya mampu menjadi konsumen standar global, tetapi juga sebagai produsen yang aktif berkontribusi dalam ekosistem penjaminan mutu pendidikan tinggi dunia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.