Berita Bireuen
Puluhan Murid SD dan MI di Kutablang Ikuti Lomba HUT Bireuen di Ekoduwisata Paya Nie
Kegiatan digelar PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) bekerja sama sejumlah komunitas lokal ini berlangsung di lokasi Ekoduwisata Paya Nie, Desa Blang Mee
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Program ini berfokus pada konservasi lahan basah, pemanfaatan komoditas lokal, dan pengembangan wisata edukatif berbasis lingkungan.
Melalui program tersebut, PT PIM ingin menjadikan Ekoduwisata Paya Nie sebagai “center of excellence” dalam pembelajaran lingkungan sekaligus pemberdayaan masyarakat sekitar.
PT PIM berharap kegiatan semacam ini tidak hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi juga memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat Bireuen.
Pengertian ekowisata
Baca juga: Proyek KNMP di Bireuen Dimulai, Anggaran Rp 14 M, Misi Ubah Tempat Kumuh Jadi Pusat Maritim
Seperti diketahui, ekowisata adalah bentuk pariwisata yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal, dengan fokus pada perjalanan ke kawasan alam untuk edukasi, konservasi, dan pengembangan ekonomi berkelanjutan.
Kegiatan ini mengutamakan partisipasi masyarakat lokal, meminimalkan dampak negatif pada alam dan budaya, serta memberikan manfaat ekonomi melalui upaya pelestarian.
Ciri-ciri utama ekowisata:
Berbasis Alam:
Melibatkan kunjungan ke kawasan alam yang relatif tidak terganggu, seperti hutan, pantai, atau gunung, untuk mengagumi dan mempelajari keindahan alam, tumbuhan, dan hewan liar.
Bertanggung Jawab terhadap Lingkungan:
Menerapkan prinsip-prinsip konservasi untuk menjaga kelestarian alam dan keanekaragaman hayati, serta meminimalkan dampak negatif aktivitas wisata.
Berdayakan Masyarakat Lokal:
Melibatkan masyarakat setempat dalam perencanaan dan pengelolaan destinasi ekowisata, serta memastikan mereka mendapatkan manfaat ekonomi dari kegiatan pariwisata.
Aspek Edukasi dan Pembelajaran:
Memberikan pengalaman yang mendalam dan mendidik bagi pengunjung, meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap lingkungan alam dan budaya lokal.
Pariwisata Berkelanjutan:
Fakta Mencengangkan dari Penemuan Mortir di Kuala Raja, Ternyata Sudah Ditemukan Sejak 2023 |
![]() |
---|
Nelayan Bireuen Temukan Mortir Berkarat di Pinggir Sungai, Diduga Peninggalan Masa Konflik |
![]() |
---|
Meriahkan HUT Ke-26 Bireuen, Puluhan Murid di Kutablang Ikuti Lomba & Edukasi Lingkungan di Paya Nie |
![]() |
---|
Proyek KNMP di Bireuen Dimulai, Anggaran Rp 14 M, Misi Ubah Tempat Kumuh Jadi Pusat Maritim |
![]() |
---|
30 Lulusan PPG Umuslim Bireuen Dikukuhkan, Ini Pesan Rektor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.