Berita Aceh Besar

Wamendukbangga Isyana Bagoes Soroti Tingginya Angka Stunting di Aceh

Namun di Aceh masih berada di angka 28,6 persen, atau berada di peringkat ketujuh dari 38 provinsi. 

Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
WAMENDUKBANGGA KUNJUNGI KRS – Wamendukbangga yang juga Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka mengunjungi Keluarga Berisiko Stunting (KRS) dalam rangka kegiatan Program Genting, di Gampong Siron Blang, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar, Selasa (7/10/2025). 

Laporan Rianza Alfandi | Aceh Besar 

SERAMBINEWS.COM, ACEH BESAR – Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga) yang juga Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka menyoroti masih tingginya angka stunting di Aceh dibandingkan dengan angka rata-rata nasional.

Menurut Isyana, berdasarkan data terakhir di tahun 2024, prevalensi stunting secara nasional sudah turun di bawah 20 persen. 

Namun di Aceh masih berada di angka 28,6 persen, atau berada di peringkat ketujuh dari 38 provinsi. 

Tetapi angka ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 29,4 persen. 

“Memang ada penurunan (angka stunting), tapi jika dibandingkan dengan rata-rata nasional, masih cukup tinggi,” ujar Isyana saat meninjau Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) di Gampong Siron Blang, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar, Selasa (7/10/2025). 

Baca juga: Kabupaten Bireuen Raih Peringkat 2 Penilaian Kinerja Penurunan Stunting

Isyana menjelaskan, untuk penanganan stunting di Aceh, memerlukan kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah, dunia usaha, TNI-Polri, hingga masyarakat sendiri. 

Hal ini supaya intervensi terhadap penurunan stunting bisa lebih menyeluruh.

Dalam kunjungan tersebut, selain memperkuat Program Genting, Isyana juga fokus pada perbaikan sanitasi dan ketersediaan air bersih bagi keluarga berisiko stunting. 

Salah satu contohnya, BKKBN bersama Bank Syariah Indonesia (BSI) melalui Program Genting membangun jamban untuk keluarga ibu hamil di Gampong Siron Blang.

Sebab, kata Isyana, proses pencegahan stunting tidak hanya soal pemenuhan gizi, tetapi juga soal lingkungan yang sehat. 

Baca juga: Temui Wamen Perkim, Mualem Usulkan Inpres Rumah untuk Eks Kombatan GAM

Termasuk sanitasi layak, air bersih, dan edukasi hidup bersi.

“Nah, selain nutrisi, ada juga hal-hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah ketersediaan air bersih, adanya sanitasi dan jamban,” terang Wamen. 

“Nah ini yang kita lihat di rumah ibu Nur Laila bahwa belum memiliki jamban. Sehingga untuk seorang ibu hamil yang kandungannya sudah jalan 8 bulan ini agak sulit,” jelasnya.

“Kita tadi teman-teman juga lihat sendiri bagaimana jalannya kan, memang sebetulnya tidak ideal untuk dilalui ibu hamil,” lanjutnya. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved