Breaking News

Sabang

Komputasiana, Cara Baru Belajar Berpikir Komputasional Karya Anak Aceh

Ariful ingin agar anak-anak tidak sekadar paham teknologi, tapi juga bisa menalar dan memecahkan masalah layaknya...

Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Eddy Fitriadi
Serambinews.com/Aulia Prasetya
PENGEMBANG KOMPUTASIANA - Ariful Amar, S.Pd, fasilitator BGTK Aceh, pengembang Komputasiana, platform pembelajaran berpikir komputasional berbasis gamifikasi. 

Laporan Aulia Prasetya | Sabang

SERAMBINEWS.COM, SABANG - Bayangkan belajar logika, algoritma, dan cara berpikir sistematis bukan lewat rumus dan teori, tapi lewat permainan interaktif yang bikin penasaran. Itulah gagasan di balik Komputasiana, platform belajar digital yang sedang dikembangkan oleh Ariful Amar, S.Pd, salah satu fasilitator BGTK Aceh.

Komputasiana hadir sebagai bentuk gamifikasi dari konsep berpikir komputasional cara berpikir yang jadi dasar dari pemrograman dan kecerdasan buatan. Ariful ingin agar anak-anak tidak sekadar paham teknologi, tapi juga bisa menalar dan memecahkan masalah layaknya seorang ilmuwan komputer.

“Kalau selama ini belajar algoritma terasa kaku, lewat Komputasiana kita ubah jadi petualangan logika. Siswa bukan cuma belajar, tapi ikut bermain dan berpikir,” kata Ariful.

Menurut Ariful Amar, Komputasiana dibangun dengan mengacu pada empat landasan utama berpikir komputasional yang telah distandarisasi secara global sejak tahun 2010.

Empat pilar itu meliputi :
1. Dekomposisi (Decomposition) – memecah masalah besar jadi bagian kecil yang lebih mudah ditangani.
2. Pengenalan Pola (Pattern Recognition) – mengenali kesamaan atau pola dari data yang ada.
3. Abstraksi (Abstraction) – fokus pada hal penting, buang yang tak relevan.
4. Perancangan Algoritma (Algorithm Design) – menyusun langkah-langkah logis untuk menemukan solusi.

Meski masih dalam tahap prototyping, Ariful optimistis Komputasiana bisa segera digunakan luas. Ia melihat platform ini sebagai jembatan menuju pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) yang akan diterapkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mulai tahun ajaran 2025/2026.

Baca juga: Besok cuaca Sabang Didominasi Cerah Berawan, Suhu Capai 33 Derajat Celcius

“Anak-anak nanti nggak cuma jadi pengguna teknologi, tapi pencipta. Komputasiana bisa jadi titik awal untuk itu,” ujarnya penuh semangat.

Dengan pendekatan yang ringan, interaktif, dan berbasis permainan, Komputasiana bukan sekadar aplikasi belajar tapi sebuah gerakan kecil dari Aceh untuk menyiapkan generasi digital Indonesia yang berpikir kritis dan kreatif.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved