Berita Nasional

Ashabul Aziz, Santri Dayah Darul Ihsan Aceh Besar Raih Juara 1 di Ajang MQK Internasional 2025

Kafilah Aceh berhasil meraih satu medali emas yang diraih oleh Ashabul Aziz sebagai Juara 1 Tafsir Wustha dari Dayah Darul Ihsan Aceh Besar.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
FOR SERAMBINEWS.COM
Ashabul Aziz, Santri Dayah Darul Ihsan Aceh Besar Raih Juara 1 di Ajang MQK Internasional 2025 

Ashabul Aziz, Santri Dayah Darul Ihsan Aceh Besar Raih Juara 1 di Ajang MQK Internasional 2025

SERAMBINEWS.COM - Kafilah Aceh kembali menorehkan prestasi membanggakan pada ajang Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional Tahun 2025 yang berlangsung di Pondok Pesantren As’adiyah, Wajo, Sulawesi Selatan, pada 1–7 Oktober 2025. 

Dalam pengumuman hasil lomba yang digelar pada 6 Oktober 2025 di panggung Debat Internasional, Kafilah Aceh berhasil meraih satu medali emas yang diraih oleh Ashabul Aziz sebagai Juara 1 Tafsir Wustha dari Dayah Darul Ihsan Aceh Besar.

Ashabul lahir di Banda Aceh pada 19 November 2008. 

Ia merupakan putra dari pasangan Defrizal dan Susi Yanti.

Keluarga sederhana yang tinggal di Gampong Jeulingke, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh ini dikenal religius dan sangat mendukung pendidikan anaknya, terutama dalam bidang keislaman.

Sejak kecil, Ashabul sudah menunjukkan minat besar terhadap pelajaran agama. 

Ketekunan dan rasa ingin tahunya terhadap kitab-kitab klasik Islam membuatnya menonjol di lingkungan sekolah dan dayah. 

Kemampuannya dalam memahami tafsir dan kitab turats menjadi bekal kuat hingga akhirnya ia mampu mengungguli peserta lain dari berbagai provinsi dan negara dalam ajang MQK Internasional 2025.

“Prestasi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua, guru-guru, dan seluruh keluarga besar Dayah Darul Ihsan yang selalu membimbing dan mendoakan,” ujar Ashabul.

Keberhasilan Ashabul tidak hanya menjadi kebanggaan bagi keluarganya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda Aceh lainnya untuk terus menuntut ilmu dan berprestasi di bidang keagamaan.

Penyerahan penghargaan turut dihadiri oleh Direktur Pesantren Kementerian Agama RI, Dr H Basnang Said SAg MAg.

Selain Ashabul, peserta lainnya dari Kafilah Aceh juga meraih juara pada MQK Internasional 2025.

Mereka adalah Ahmad Thaifur sebagai Juara 3 Tauhid Ulya dari Dayah Ma’hadal Ulum Diniyah Islamiyah Bireuen; Hafis Atha Ramadhan sebagai Juara Harapan 1 Hadis Wustha dari Dayah Ruhul Islam Anak Bangsa Aceh Besar.

Siti Sara Nadhifa sebagai Juara Harapan 1 Akhlak Wustha dari Dayah Darussalam Aceh Selatan; Naivasya Milhan sebagai Juara Harapan 1 Akhlak Ulya dari Dayah Ma’hadal Ulum Diniyah Islamiyah Bireuen; Aliya Rahayu sebagai Juara Harapan 1 Tauhid Ulya dari Dayah Ma’hadal Ulum Diniyah Islamiyah Bireuen; 

dan Hafizah Maheer Sagala sebagai Juara Harapan 1 Fiqh–Ushul Fiqh Wustha dari Dayah Perbatasan Minhajussalam Kota Subulussalam.

Kabid Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kanwil Kemenag Aceh, Dr H Muntasyir SAg MAg, menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas perjuangan seluruh peserta. 

Menurutnya, seluruh anggota kafilah telah tampil maksimal di setiap sesi dan melalui proses panjang hingga sampai pada tahap ini.

 “Sudah sepantasnya kita memberikan apresiasi dan penghargaan atas dedikasi serta kontribusi mereka yang telah mengharumkan nama Aceh di panggung internasional,” ujarnya.

Muntasyir juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif, terutama kepada para pimpinan dayah, pelatih, pembimbing peserta, panitia, serta masyarakat Aceh yang senantiasa memberikan dukungan dan doa untuk kemenangan Kafilah Aceh di ajang internasional.

“Kemenangan ini merupakan buah dari kebersamaan, dukungan, dan doa seluruh masyarakat Aceh,” tambahnya.

 Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs H Azhari MSi, turut menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada para peserta yang telah berhasil meraih penghargaan di MQK Internasional 2025.

 “Selamat kepada para juara yang telah mengharumkan nama Aceh. Kepada peserta yang belum meraih penghargaan, jangan berkecil hati dan tetap semangat berperestasi, karena kalian adalah duta terbaik yang telah melalui seleksi ketat di tingkat daerah,” tutur Azhari.

 Kakanwil juga berpesan agar seluruh pihak terus menjaga semangat keilmuan santri Aceh. 

“Mari kita ambil hikmah dari perhelatan megah ini. MQK bukan sekadar kompetisi, tetapi wadah untuk menumbuhkan semangat belajar, istiqamah dalam merawat khazanah kitab kuning, serta memajukan pesantren sebagai pusat peradaban Islam di Aceh,” tutupnya. 

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca dan Ikuti Berita Serambinews.com di GOOGLE NEWS 

Bergabunglah Bersama Kami di Saluran WhatsApp SERAMBINEWS.COM 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved