Berita Bireuen

PKK Pandrah Masak Kue Bhoi Langsung di Pameran UMKM Cot Gapu Bireuen

Mereka memboyong satu unit oven besar dari Desa Naseme, Pandrah, dan memasak kue bhoi langsung di lokasi pameran.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
MASAK KUE BHOI - Stand Kantor Camat Pandrah, Bireuen membawa oven dan memasak kue bhoi, Rabu (8/10/2025), pada lokasi pameran pembangunan memeriahkan HUT ke-26 Bireuen tahun 2025. 

Laporan Yusmandin Idris | Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Pameran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Bireuen yang digelar di Lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Cot Gapu, sejak Selasa, 7 Oktober 2025, menjadi ajang unjuk kreativitas dan produk lokal dari berbagai kecamatan dan instansi pemerintahan.

Acara ini diikuti oleh puluhan stand yang mewakili kecamatan, kantor camat, SKPK, serta lembaga lainnya, masing-masing membawa produk unggulan sesuai dengan potensi daerahnya.

Salah satu stand yang paling mencuri perhatian pengunjung adalah milik Kecamatan Pandrah. Bukan hanya karena produk yang ditampilkan, tetapi juga karena adanya atraksi langsung memasak kue tradisional khas Aceh, yaitu kue bhoi, yang dilakukan oleh Tim Penggerak PKK Kecamatan Pandrah.

Mereka memboyong satu unit oven besar dari Desa Naseme, Pandrah, dan memasak kue bhoi langsung di lokasi pameran.

Aisyah, salah seorang anggota PKK Pandrah yang terlibat dalam proses memasak menjelaskan, bahwa kue bhoi merupakan produk khas Pandrah yang sudah lama dikenal masyarakat.

Kali ini, mereka ingin menghadirkan pengalaman berbeda dengan memperlihatkan langsung proses pembuatan kue tersebut kepada pengunjung.

Baca juga: 40 UMKM Siap Meriahkan Pameran HUT ke-26 Bireuen

“Kami aduk tepung di tempat, masukkan ke oven, dan langsung jual dalam keadaan hangat. Pengunjung bisa melihat prosesnya dari awal hingga jadi,” ujar Aisyah kepada Serambinews.com, Rabu (8/10/2025) sore.

Dalam pengamatan di lokasi, terlihat enam ibu-ibu PKK yang bekerja secara bergantian dan terkoordinasi.

Ada yang bertugas mengaduk adonan, memasukkan ke dalam oven, membongkar hasil panggangan, dan menjual langsung kepada pengunjung.

Kehadiran oven besar dan aroma kue yang baru matang membuat stand Pandrah menjadi salah satu yang paling ramai dikunjungi.

Camat Pandrah, Juanda Abdullah, SE, MM yang turut hadir dan aktif mempromosikan produk di stand menyampaikan, bahwa selain kue bhoi, Kecamatan Pandrah juga membawa produk khas lainnya seperti piring situek dan berbagai hasil industri rumahan.

Baca juga: Pelaku UMKM Dilarang Jual Bantuan, Bupati Aceh Singkil: tak Dijemput Alihkan Saja

“Kami akan terus memasak kue bhoi selama lima hari ke depan,” terang Camat Juanda.

“Ini bukan hanya promosi produk, tapi juga edukasi kepada masyarakat tentang cara membuat kue bhoi dan mengenalkan cita rasanya,” ujar Juanda.

Menurutnya, pendekatan langsung seperti ini lebih efektif dalam memperkenalkan produk lokal kepada masyarakat luas, sekaligus membangun kebanggaan terhadap hasil karya daerah sendiri.

Selain Pandrah, stand dari Kecamatan Jangka juga tampil dengan beragam produk khas seperti pliek (patarana), manisan tebu, dan aneka kue tradisional.

Sementara itu, Kecamatan Peusangan Selatan memboyong boh giri matang berukuran besar, telur asin khas daerah mereka, serta buah-buahan dan cemilan lokal.

Baca juga: Dorong UMKM Naik Kelas, 402 Pelaku Usaha di Aceh Singkil Terima Bantuan Peralatan 

“Kami bawa boh giri matang ukuran besar dan berbagai buah serta cemilan khas Peusangan Selatan,” kata Faisal, salah satu penjaga stand.

Kecamatan Samalanga tak mau kalah, dengan menghadirkan dodol Samalanga yang terkenal legit dan berbagai produk olahan lainnya yang menggambarkan kekayaan kuliner lokal.

Wadah Kreativitas dan Kolaborasi

Pameran UMKM ini bukan hanya menjadi ajang jual beli, tetapi juga ruang kolaborasi dan edukasi antar pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat.

Kreativitas seperti yang ditunjukkan oleh Tim PKK Pandrah menjadi contoh bagaimana promosi produk lokal bisa dikemas secara menarik dan interaktif.

Dengan semangat gotong royong dan inovasi, kegiatan ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan UMKM di Bireuen dan memperkuat ekonomi lokal berbasis komunitas.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved