Fenomena Pemasungan ODGJ
RSUD dr Fauziah Bireuen Layani 40-50 Pasien Gangguan Jiwa Tiap Hari, 2026 Target Bebas Pasung
Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Mukhtar MARS, kepada, Rabu (8/10/2025) mengatakan, layanan yang tersedia mencakup rawat jalan dan rawat ina
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Mukhtar MARS, Rabu (8/10/2025) mengatakan, layanan yang tersedia mencakup rawat jalan dan rawat inap bagi pasien gangguan jiwa.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Setiap hari RSUD dr Fauziah Bireuen melayani 40-50 pasien gangguan jiwa atau Orang Dengan Gangguan JIwa (ODGJ) di Poli Jiwa dan Unit Pelayanan Intensif Psikiatri (UPIP).
Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Mukhtar MARS, kepada Serambinews.com, Rabu (8/10/2025) mengatakan, layanan yang tersedia mencakup rawat jalan dan rawat inap bagi pasien gangguan jiwa.
“RSUD dr Fauziah memiliki pelayanan bagian jiwa, yakni Poli Jiwa dan Narkoba atau UPIP.
Untuk pasien rawat jalan, umumnya adalah pasien kontrol ulang dan pengobatan lanjutan. Obat bagi pasien gangguan jiwa tersedia memadai,” jelasnya.
Menurut dr Mukhtar, salah satu kendala utama dalam penanganan pasien gangguan jiwa, terutama yang masih dalam kondisi pasung, adalah kurangnya perhatian keluarga.
“Orang yang mengalami gangguan jiwa sering tidak menyadari bahwa dirinya sakit. Mereka enggan minum obat, bahkan menganggap orang lain yang sakit ketika disuruh minum obat,” ujarnya.
Baca juga: VIDEO - Jumlah ODGJ di Bireuen Capai 1.665 Orang, Tujuh Masih Dalam Pasungan
Karena itu, ia menekankan pentingnya dukungan keluarga dan masyarakat dalam proses penyembuhan pasien, termasuk mencegah tindakan yang dapat memperparah kondisi mereka.
“Anak-anak juga perlu diberi pemahaman agar tidak mengganggu pasien gangguan jiwa di jalan,” tambahnya.
Dua Dokter Spesialis Jiwa dan Ratusan Pasien
Saat ini, RSUD dr Fauziah Bireuen memiliki dua dokter spesialis jiwa yang bertugas menangani berbagai jenis gangguan kejiwaan.
Setiap hari, jumlah pasien yang datang mencapai 40 hingga 50 orang, sebagian besar merupakan pasien kontrol yang telah menunjukkan kemajuan dan bisa hidup mandiri.
“Di Bireuen, jumlah orang dengan gangguan jiwa cukup banyak dan berobat setiap hari.
Berdasarkan hasil rapat di Banda Aceh beberapa waktu lalu, jumlah pasien gangguan jiwa mencapai sekitar 1.665 orang, namun yang tergolong sakit jiwa berat hanya sebagian kecil,” terang dr Mukhtar.
Baca juga: Masih Ada ODGJ yang Dipasung, Pemkab Bireuen Terus Bergerak
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.