Berita Aceh Timur

Diaspal dengan Anggaran Rp 7,9 Miliar, Jalan Kuta Binjei-Alue Ie Mirah, Aceh Timur Bertabur Lubang

Namun setelah setahun pengaspalan Jalan tersebut menunjukkan gejala kerusakan parah, mulai dari retak, lubang, dan pengelupasan aspal di...

Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ MAULIDI ALFATA
Jalan lintas Kecamatan Julok, yang menghubungkan Kuta Binjei - Alue Mirah, Aceh Timur bertabur lubang setelah satu tahun diaspal, Sabtu (11/10/2025). 

Namun setelah setahun pengaspalan Jalan tersebut menunjukkan gejala kerusakan parah, mulai dari retak, lubang, dan pengelupasan aspal di sejumlah titik. 

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur 

SERAMBINEWS.COM, IDI - Pengaspalan Jalan Kuta Binjei - Alue Ie Mirah  Kabupaten Aceh Timur menelan anggaran fantastik dengan nilai kontrak Rp 7.956.401.000 atau Rp 7,9 miliar.

Namun setelah setahun pengaspalan Jalan tersebut menunjukkan gejala kerusakan parah, mulai dari retak, lubang, dan pengelupasan aspal di sejumlah titik. 

Pantauan Wartawan Serambinews.com, (Serambi Indonesia) Maulidi Alfata pada Sabtu (11/10/2025), di Gampong Blang Jambe dan Buket Payang banyak lubang ditemukan di jalan yang menyebabkan pengendara perlu berhati-hati. 

Proyek dengan nomor kontrak 01/SP/BM-DBH/PUPR-AT/VII/2024 yang dikerjakan oleh CV. AW GENERATION menjadi sorotan tajam masyarakat setempat karena dinilai melaksanakan pengaspalan secara asal dengan kualitas aspal yang kurang bagus. 

Keuchik Gampong Buket Payang Muslim, menjelaskan bahwa pengaspalan jalan Kuta Binjei- Alue Mirah ini merupakan anggaran DBH sawit yang diperuntukkan untuk fasilitas publik. 

Karena memang jalan tersebut sering dilalui oleh perusahaan sawit mulai dari mulai Bugak Palma, Perkebunan Nusantara Julok Rayeuk Utara (JRU) dan Julok Rayeuk Selatan (JRS). 

"Menurut saya pengaspalan Jalan ini tidak maksimal karena setelah dibangun pada bulan 8 tahun 2024 pada bulan 10 sudah mulai terkelupas aspalnya, dua bulan setelah pembangunan sudah mulai rusak, harusnya perusahaan yang melakukan pengaspalan membuat aspal yang kokoh dan bagus karenakan mereka tahu kalah jalan ini sering dilalui truck pengangkut sawit dengan tonase berlebihan," ungkapnya. 

Sementara itu warga setempat Sarnidam Patra menuding pihak PUPR sesuka hati menunjukkan kontraktor pengerjaan jalan tersebut sehingga hasilnya juga tidak berkualitas. 

"Patut kita curigai kalau pihak PU Aceh Timur menunjukkan kontraktor sesuka hati, kami yang sengsara di sini, sebelumnya jalan ini sudah puluhan tahun rusak dan berbantuan tanpa aspal, kami pikir setelab diaspal lalulintas kami akan lancar, ternyata sama aja kerusakan terjadi lagi," tuturnya. 

Ia juga menyampaikan bahwa BPK RI sudah melakukan audit terhadap jalan tersebut dan menemukan Adanya kekurangan volume yang menyebabkan terjadinya kerugian negara. 

Baca juga: Kunker Ke Aceh Jaya, H Irmawan Kembali Perjuangkan Usulan Pembangunan Jalan Dua Jalur Kota Calang

Hasil Audit BPK

Hasil pemeriksaan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) atas dua segmen proyek pengaspalan jala tersebutruas 20-016 mengungkap adanya kekurangan volume perkerjaan yang mengakibatkan potensi kerugian negara mencapai Rp 3,09 miliar dari nilai kontrak. 

Kekurangan volume untuk dua segmen dengan spesifikasi panjang yang berbeda: 2,08 km dan 1,55 km.

Total nilai kekurangan volume pengerjaan ini mencakup tiga revisi utama, perkerasan butir, perkerasan aspal, dan struktur. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved