Berita Aceh Tamiang
Harga Cabai Tidak Pasti, Pedagang di Aceh Tamiang Kurangi Stok, Antisipasi Busuk
Kisaran harga cabai di Pasar Kota Kualasimpang, Aceh Tamiang kembali menguat di angka Rp80 ribu per kilogram, Sabtu (11/10/2025).
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Mursal Ismail
Kisaran harga cabai di Pasar Kota Kualasimpang, Aceh Tamiang kembali menguat di angka Rp80 ribu per kilogram, Sabtu (11/10/2025).
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Pedagang cabai di Aceh Tamiang mengurangi stok dampak ketidakpastian harga yang sudah berlangsung dua bulan.
Kebijakan pasar ini untuk menghindari kerugian akibat komoditas dagangan busuk.
Kisaran harga cabai di Pasar Kota Kualasimpang, Aceh Tamiang kembali menguat di angka Rp80 ribu per kilogram, Sabtu (11/10/2025).
Padahal sehari sebelumnya harga ini sempat turun di level Rp75 ribu per kilogram.
Ebid, salah satu pedagang cabai di pasar tersebut, menyebutkan harga cabai merah saat ini belum menunjukkan tanda-tanda stabil.
Ia mengatakan harga komoditas tersebut cenderung naik-turun tanpa pola yang pasti selama beberapa bulan terakhir.
Baca juga: Mulai Musim Panen, Harga Beras Premium di Aceh Tamiang Turun Bertahap
“Kalau cabai, memang belum ada harga normal belakangan ini. Kadang naik, kadang turun, tapi jarang sekali di bawah Rp70 ribu sekarang,” ujar Ebid saat ditemui di lapaknya.
Selain cabai merah, harga cabai rawit saat ini dijual Rp25.000 per kilogram, cabai hijau Rp30.000 per kilogram, dan cabai caplak berada di kisaran Rp40.000 per kilogram.
Ebid mengaku sebagian besar pasokan diperoleh dari petani lokal di sekitar Aceh Tamiang.
Untuk komoditas lain, harga bawang merah terpantau di angka Rp35.000 per kilogram, sedangkan bawang putih masih stabil di Rp30.000 per kilogram.
Sementara itu, tomat dari Takengon dijual Rp8.000 per kilogram, dan tomat asal Berastagi sedikit lebih mahal, yakni Rp12.000 per kilogram.
Ebid menambahkan, meski harga cabai cenderung tinggi, daya beli masyarakat masih cukup baik. Namun, ia berharap harga segera stabil agar penjualan di pasar bisa kembali lancar.
Baca juga: Sempat Turun, Harga Emas di Aceh Tamiang Kembali Menguat Rp 7.150.000 per Mayam
“Kalau harga cabai bisa turun sedikit dan stabil, pembeli juga nggak ragu beli banyak. Sekarang banyak yang beli seperempat kilo saja,” ujarnya.
Diakuinya ketidakpastian harga ini membuat pedagang mengurangi stok pesanan. Hal ini terpaksa dilakukan untuk menghindari komoditas dagangan mereka busuk karena menurunnya daya beli masyarakat. (*)
Turun Rp 5 Ribu, Harga Cabai Merah di Aceh Tamiang Masih Mahal |
![]() |
---|
Letkol Andi Ariyanto Jabat Kasrem Lilawangsa, Letkol Raden Subhi Pimpin Dandim Aceh Tamiang |
![]() |
---|
Banjir Rendam Jalan di Aceh Tamiang, Kendaraan Sulit Melintas |
![]() |
---|
Dosen FP Unsam Lakukan PkM Sinergisitas Hulu dan Hilir Budidaya Tanaman Nilam di Aceh Tamiang |
![]() |
---|
Barista Aceh Diminati Negara Timur Tengah, Gaji Bisa Capai Rp 18 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.