Info Aceh Timur

Aceh Timur Sabet Dua Karya Budaya Warisan Budaya Tak Benda 2025

“Sebelumnya Aceh Timur telah memiliki beberapa warisan budaya yang ditetapkan sebagai WBTb, yakni Pisang Sale (2022),

Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/HO    
Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky. 

“Sebelumnya Aceh Timur telah memiliki beberapa warisan budaya yang ditetapkan sebagai WBTb, yakni Pisang Sale (2022),

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Kabupaten Aceh Timur kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang kebudayaan. 

Dua karya budaya asal daerah ini berhasil direkomendasikan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia tahun 2025, yakni Rapa’i Bandar Khalifah dan Khanduri Jrat.

Dua karya budaya yang berasal dari Kabupaten pantai Timur Aceh ini, masuk dalam daftar 17 karya budaya dari Provinsi Aceh yang direkomendasikan oleh Kementerian Kebudayaan  RI untuk ditetapkan sebagai WBTb tahun ini.

Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur, Bustami, Minggu, (12/10/2025) menjelaskan bahwa, Rapa’i Bandar Khalifah masuk dalam domain seni pertunjukan, sedangkan Khanduri Jrat berada dalam domain adat istiadat, ritus, perayaan, dan sistem ekonomi tradisional.

“Sebelumnya Aceh Timur telah memiliki beberapa warisan budaya yang ditetapkan sebagai WBTb, yakni Pisang Sale (2022), Muniren Reje (2023), dan Kenduri Uten (2023). 

Tahun ini kita menambah 2 (dua) lagi, sehingga total sudah ada 5 ( lima) karya budaya asal Aceh Timur yang tercatat sebagai WBTb Indonesia,” ujar Bupati Al-Farlaky.

Dikatakan Al-Farlaky, capaian tersebut bukan hal mudah. Proses seleksi berlangsung ketat dari tingkat kabupaten hingga provinsi, dan memerlukan kesiapan data serta dokumentasi budaya yang lengkap.

“Meski terkendala anggaran, tim kita bekerja maksimal dengan semangat menjaga marwah budaya daerah. 

Alhamdulillah, hasilnya membanggakan bagi Aceh Timur,” tambahnya.

Bupati  Al-Farlaky, juga memberikan apresiasi tinggi atas keberhasilan tersebut.

“Saya menyampaikan selamat dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam pelestarian dan pengusulan dua karya budaya ini. 

Ini bukan hanya soal penghargaan, tetapi tentang upaya kita menguatkan kembali identitas dan jati diri budaya Aceh Timur,” kata Bupati.

Bupati menegaskan, pelestarian budaya daerah harus terus menjadi bagian dari pembangunan sosial Aceh Timur. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved