Pidie

Kasus Campak di Pidie hingga Agustus 2025 Capai 1.011

Dari total 94 spesimen yang diperiksa, 74 kasus dinyatakan positif campak melalui uji laboratorium.

|
Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/HO    
PENYULUHAN - Petugas Dinas Kesehatan Pidie saat melakukan penyuluhan antisipasi campak pada masyarakat di salah satu wilayah di Pidie beberapa waktu lalu. 

 

Dari total 94 spesimen yang diperiksa, 74 kasus dinyatakan positif campak melalui uji laboratorium.

SERAMBINEWS.COM, SIGLI – Kasus campak merebak lagi di sejumlah wilayah di Kabupaten Pidie, Senin (13/10/2025).

Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie mencatat kasus penyakit campak hingga Agustus 2025 mencapai 1.011 orang.

Jumlah ini dinilai sangat tinggi dan kian mengkhawatirkan.

Dari total 94 spesimen yang diperiksa, 74 kasus dinyatakan positif campak melalui uji laboratorium. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie dr Dwi Wijaya, Senin (13/10/2025) menyebutkan, meski terjadi peningkatan, kondisi ini belum masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB). 

Hal ini karena penyebaran kasus tidak terfokus pada satu lokasi, melainkan tersebar di beberapa kecamatan.

“Sebagian besar kasus yang dilaporkan masih dalam kategori suspek, bukan konfirmasi laboratorium. 

Sesuai pedoman surveilans campak dan rubella Kementerian Kesehatan 2019, kondisi ini belum memenuhi kriteria KLB,” jelasnya.

Kecamatan dengan Kasus Tertinggi, Kecamatan Indra Jaya, 111 kasus suspek, Kecamatan Pidie: 89 kasus suspek, dan Kecamatan Sakti sebanyak 88 kasus suspek

Kata dr Dwi, sebagai respon terhadap peningkatan kasus, Dinas Kesehatan Pidie melakukan sejumlah upaya, antara lain. Melaksanakan penyelidikan epidemiologi terhadap setiap laporan kasus.

Melakukan komunikasi risiko kepada masyarakat, lintas program, dan lintas sektor. Menjalankan respon imunisasi segera atau Outbreak Response Immunization (ORI) di wilayah terdampak.

Meningkatkan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi untuk mencegah penyebaran penyakit campak

Disebutkan, Peningkatan kasus campak ini disebabkan oleh rendahnya cakupan imunisasi campak di beberapa wilayah, rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit campak, serta adanya transmisi komunitas aktif akibat mobilitas penduduk dan lingkungan padat.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved