Berita Aceh Tamiang
Ungkap Fakta Kematian Pegawai RSUD, DPRK Aceh Tamiang Temui Direktur Hingga Petugas Kebersihan
“Rangkaian keterangan dari sejumlah saksi sinkron, pertanyaan besar mengapa baru ditemukan pada jumat, ternyata memang almarhum melarang...
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
Rubiyanti bersama Hairul memastikan masih bersama almarhum pada Rabu (9/10/2025) pagi.
Almarhum ketika itu dipastikan sehat karena masih sanggup mengangkat sejumlah barang-barang.
“Kami gotong royong, masih kuat angkat-angkat barang. Rabu siang sudah tidak terlihat, sudah masing-masing kerja, saya kerja di ruangan lain,” ungkapnya.
Pada Kamis (10/10/2025) pagi, Rubiyanti bekerja seperti biasa membersihkan ruangan, termasuk koridor Patologi Anatomi.
“Pintu tertutup, karena gak diminta dibersihkan, saya kerja sampai depan pintu saja,” kata Rubiyanti.
Kecurigaan Rubiyanti baru mucul pada Jumat (10/10/2025) pagi.
Ketika membersihkan koridor Patologi Anatomi, dia mencium bau yang sangat menyengat.
Secara naluriah dia kemudian memanggil perawat dan petugas lain untuk memeriksa kondisi di ruangan kerja almarhum.
Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon menjelaskan kedatangan mereka ke RSUD Muda Sedia atas permintaan masyarakat.
Diakuinya, kematian pegawai di ruang kerja telah membentuk beragam opini yang bisa merugikan citra daerah.
“Sampai hari ini masih menjadi pembahasan masyarakat, makanya kami turun kemari untuk mencari tahu fakta sesungguhnya,” kata Fadlon.
Ketua Komisi III DPRK Aceh Tamiang, Maulizar Zikri menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Trioko Pranolo.
Setelah mendengar dan melihat langsung tempat kejadian perkara, dia memaklumi mengapa kematian baru diketahui pada Jumat (10/10/2025) pagi.
“Rangkaian keterangan dari sejumlah saksi sinkron, pertanyaan besar mengapa baru ditemukan pada jumat, ternyata memang almarhum melarang petugas kebersihan masuk. Mungkin ini untuk menjaga dokumen pekerjaan beliau,” ujarnya.
Zikri berharap fakta yang mereka peroleh ini mengakhiri polemik di masyarakat.
“Tadi pihak rumah sakit juga menyampaikan kalau keluarga sudah menerima musibah ini dan keluarga menolak autopsi,” kata Dekdan, sapaannya. (*)
Baca juga: Tiap Pekan Naik, Harga Telur di Kualasimpang Tembus Rp 55.000 per Lempeng
DPRK Aceh Tamiang
Direktur RSUD Muda Sedia
pegawai RSUD Aceh Tamiang
petugas kebersihan
Serambinews.com
Serambinews
Serambi Indonesia
Aceh Tamiang
Petugas RSUD Muda Sedia Aceh Tamiang Meninggal di Ruangan, Rekannya Kira Korban Antar Sampel Darah |
![]() |
---|
Tiap Pekan Naik, Harga Telur di Kualasimpang Tembus Rp 55.000 per Lempeng |
![]() |
---|
Pramuka Aceh Tamiang Aktifkan Lahan Jagung di Bumi Perkemahan |
![]() |
---|
Ikan Bakar Asam Pedas di Taman Asri Jadi Buruan Warga Aceh Tamiang |
![]() |
---|
Harga Cabai Tidak Pasti, Pedagang di Aceh Tamiang Kurangi Stok, Antisipasi Busuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.