Berita Langsa

Senator Aceh Haji Uma Bahas Kasus TPPO dengan Wakil Wali Kota Langsa

"Selama ini, kasus penjualan orang atau TPPO dari Aceh ke luar negeri cukup tinggi,” ujar Haji Uma.

Penulis: Zubir | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
RESES HAJI UMA - Anggota DPD RI, H Sudirman, saat bertemu Wakil Wali Kota Langsa M Haikal Alfisyahrin, di ruang kerja Wakil Wali Kota. Senator Aceh itu melakukan reses ke Kota Langsa. 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Zubir | Kota Langsa  

SERAMBINEWS.COM, KOTA LANGSA - Kasus perdagangan orang atau TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang) masih banyak terjadi di Aceh.

Ironisnya, praktik human trafficking ini melibatkan agensi-agensi ilegal lokal yang berkaloborasi dengan agen luar negeri.  

Karena iming-imingan mendapat pekerjaan, tidak sedikit selama ini warga Aceh, tidak terkecuali Masyarakat Kota Langsa, menjadi korban TPPO di luar negeri. 

Selama ini, Anggota DPD RI atau Senator asal Aceh, H Sudirman atau lebih dikenal Haji Uma, sudah banyak menangani kasus TPPO yang menjebak warga Aceh, baik di Malaysia, Vietnam, Kamboja, dan negara lainnya.

Bahkan, tidak terhitung lagi jumlahnya Haji Uma memulangkan warga Aceh yang telah meninggal dunia secara normal atau tidak normal di luar daerah atau luar negeri.

Baca juga: Bertemu Kapolda Aceh, Haji Uma Sampaikan Laporan Masyarakat Terkait Perambahan Hutan dan TPPO

Baca juga: VIDEO Tiga Kali Dijual di Kamboja, Korban TPPO Lapor ke Haji Uma hingga Bisa Pulang ke Aceh

Saat melakukan kegiatan reses ke Pemko Langsa dan bertemu Wakil Wali Kota, M Haikal Alfisyahrin di ruang kerjanya, Selasa (14/10/2024), Haji Uma juga menyampaikan persoalan TPPO tersebut.  

"Selama ini, kasus penjualan orang atau TPPO dari Aceh ke luar negeri cukup tinggi,” ujar Haji Uma.

“Termasuk dari Kota Langsa yang melibatkan agensi nakal. Apa upaya Pemko Langsa menyikapi ini," tanya Senator Aceh ini. 

Mendapat pertanyaan itu, Wakil Wali Kota Langsa, M Haikal Alfisyahrin menyampaikan, bahwa Pemko Langsa saat ini serius membuka pelatihan-pelatihan pekerjaan bagi anak-anak muda daerah setempat.

Salah satu tujuannya adalah untuk menghidari masyarakat Langsa terbujuk menjadi TKI ilegal, seperti pelatihan barista dikirim ke Arab saudi, maupun life skill lainnya. 

Baca juga: Korban TPPO di Kamboja Dipulangkan ke Aceh, Ibunya Menangis dan Memeluk Anaknya Saat Bertemu

Baca juga: Mucikari TPPO di Pidie Masih Bawah Umur, Korban Dijual Via Aplikasi Chatting Online, MPU Prihatin

"Bukan sekedar kita buat pelatihan, tapi kita upayakan juga mencari juga lowongan pekerjaan buat mereka,” ungkapnya. 

“Ini salah satu untuk mengantisipasinya korban TPPO," pungkas Haikal.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved