Dekranasda Sabang Perkuat Kapasitas Perajin Ecoprint Melalui Pembinaan Desa Kerajinan 2025

Kegiatan pembinaan tersebut turut diisi dengan paparan dari Ketua Tim Koordinator Dekranasda Provinsi Aceh, Rahmi Bustami, serta kunjungan keempat kelompok perajin ecoprint, yakni Lanang, Vitex, Kenikir, dan Jati, yang menampilkan berbagai hasil karya berbahan alami.

Pengertian ecoprint

Ecoprint adalah teknik mencetak atau membuat motif pada kain dengan memanfaatkan bentuk, warna, dan pigmen alami dari daun, bunga, batang, atau bagian tumbuhan lainnya.

Proses ini dilakukan dengan cara meletakkan bahan-bahan alami tersebut di atas kain, kemudian digulung, dipres, dan dikukus atau direbus agar warna serta bentuk dari tumbuhan berpindah ke permukaan kain.

Secara sederhana, ecoprint = eco (ramah lingkungan) + print (cetak), artinya teknik pencetakan yang tidak menggunakan bahan kimia sintetis, melainkan bahan alami yang ramah bagi lingkungan.

Baca juga: Johnson Digugat di Inggris, Diduga Jual Bedak Bayi Terkontaminasi Selama Puluhan Tahun

Ciri khas ecoprint:

Motif yang dihasilkan unik dan tidak bisa disamakan satu sama lain, karena setiap daun dan bunga memiliki bentuk serta warna berbeda.

Menggunakan bahan alami seperti kain katun, sutra, atau linen yang mudah menyerap warna.

Prosesnya ramah lingkungan dan mendukung prinsip sustainable fashion (fesyen berkelanjutan).

Tujuan ecoprint:

Menghasilkan karya tekstil bernilai seni tinggi.

Mengurangi limbah kimia dari industri pewarnaan tekstil.

Memanfaatkan kekayaan alam lokal sebagai sumber inspirasi dan bahan utama. (*)