Berita Banda Aceh

Lobster Keramba Apung Ulee Lheue Kini Tembus Pasar Nasional

informasi dari pelaku budidaya lobster, Ari, dalam satu petak keramba ukuran 4x6 mampu menghasilkan 300 kilogram lobster.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/HO    
PANEN LOBSTER – Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah ST, Anggota DPD RI asal Aceh, Darwati A. Gani, Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal Khalilullah Mukhlis, saat memanen lobster di keramba jaring apung Ulee Lheue, Kamis (16/10/2025) sore. 

informasi dari pelaku budidaya lobster, Ari, dalam satu petak keramba ukuran 4x6 mampu menghasilkan 300 kilogram lobster. 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEHLobster hasil budidaya para nelayan di Ulee Lheue sudah berhasil menembus pasar nasional

Saat ini hasil panen dikirim ke Jakarta dan Bali.

Pelaku bubidaya lobster pun berhasil meraup omzet puluhan dari usaha yang menerapkan modal keramba jaring apung tersebut.

Di muara sungai Ulee Lheue terdapat sejumlah keramba, yang membudidayakan lobster hingga ikan kerapu yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Baca juga: Dosen Fakultas Pertanian Unsam Latih Warga Budidaya Lobster Air Tawar Pakai Talang Susun

Pada, Kamis (16/10/2025) sore, Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah ST, bersama Anggota DPD RI asal Aceh, Darwati A. Gani, Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal Khalilullah Mukhlis, melakukan panen lobster di keramba apung milik Ari di muara sungai Ulee Lheue.

Berdasarkan informasi dari pelaku budidaya lobster, Ari, dalam satu petak keramba ukuran 4x6 mampu menghasilkan 300 kilogram lobster. 

Dengan harga jual berkiasar Rp 700-800 ribu per kilogram.

Irwansyah menyampaikan, jika lobster produksi para pembudidaya di Ulee Lheue sudah mampu menembus kota-kota besar di Indonesia. 

“Siapa bilang lobster hanya ada di Simeulue dan Calang? dan siapa sangka, Ulee Lheu Banda Aceh merupakan tempat budidaya Lobster potensial di Aceh,”ujarnya.

Menurut Irwansyah, usaha yang dijalankan oleh Ari ini sangat menginspirasi generasi muda dan warga lainnya untuk menekuni budidaya lobster. 

“Luar biasa, usaha kerambanya, sudah bisa mengirim keluar Aceh, khususnya Jakarta dan Bali. 

Jenis yang dibudidaya adalah jenis mutiara dan pasir, yang merupakan jenis yang mahal nilainya, 1 kilonya saja bisa mencapai 700-800 ribu,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah perlu memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan sektor ini. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved