Pidie

Ketrampilan Warga Binaan di Lapas Perempuan Sigli, Mengelola Sampah Menjadi Pupuk Kompos 

Ini adalah bekal keterampilan hijau yang sangat relevan dan dapat menjadi modal usaha mandiri setelah mereka bebas nanti," ujar Yuliana.

Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/HO    
OLAH SAMPAH - Kalapas Perempuan Sigli, Yuliana memimpin warga binaan mengolah sampah menjadi pupuk kompos salah satu ketrampilan diberikan di Lapas setempat. 

Ini adalah bekal keterampilan hijau yang sangat relevan dan dapat menjadi modal usaha mandiri setelah mereka bebas nanti," ujar Yuliana.

SERAMBINEWS.COM, SIGLI – Puluhan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sigli, Pidie diajari mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos.

Hal ini bertujuan untuk memberikan ketrampilan pada warga binaan.

Demikian dikatakan Kalapas Perempuan Sigli, Yuliana, Sabtu (25/10/2025).

Sementara, ini menunjukkan komitmennya dalam pembinaan kemandirian Warga Binaan dengan menggelar pelatihan pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos. 

Kegiatan yang bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pidie diikuti oleh 40 orang Warga Binaan terpilih, Selasa (21/10/2025).

Kepala Lapas (Kalapas) Perempuan Kelas IIB Sigli, Yuliana, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan respons terhadap potensi besar limbah organik Lapas yang selama ini belum terkelola maksimal. 

"Kami melihat sampah sisa dapur dan sisa tanaman di lingkungan Lapas ini sebagai potensi, bukan masalah.

Melalui pelatihan ini, Warga Binaan diajarkan teknik dasar dan praktis dalam mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos yang berkualitas.

Ini adalah bekal keterampilan hijau yang sangat relevan dan dapat menjadi modal usaha mandiri setelah mereka bebas nanti," ujar Yuliana.

Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini menghadirkan narasumber ahli dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pidie.

Para Warga Binaan mendapatkan materi mulai dari: pentingnya pemilahan sampah, proses pembuatan pupuk kompos padat dan cair (POC) dengan metode sederhana, dan enggunaan mikroorganisme lokal (seperti EM4) untuk mempercepat penguraian.

Seluruh peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi, aktif berinteraksi, dan bersemangat saat sesi praktik.

Pupuk kompos yang dihasilkan dari pelatihan ini rencananya akan digunakan untuk menyuburkan lahan pertanian/perkebunan di dalam Lapas.

Salah satu peserta pelatihan, mengungkapkan kegembiraannya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved