Berita Banda Aceh

Slank dan D’Masiv Batal Tampil di Konser Sumpah Pemuda 2025

Pembatalan terjadi setelah venue dikunci secara sepihak oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh menjelang pelaksanaan.

Editor: mufti
COVER KORAN SERAMBI INDONESIA
HEADLINE KORAN SERAMBI INDONESIA EDISI AHAD 20251026 

Dalam kondisi darurat, panitia mencoba memindahkan lokasi acara ke Taman Budaya Aceh. Izin diberikan secara lisan oleh Kadisbudpar, namun setelah pengecekan teknis, tempat tersebut dinilai tidak memadai untuk konsep acara nasional berskala besar. “Demi keselamatan dan kelayakan teknis, panitia akhirnya memutuskan menunda acara pada pukul 23.55 WIB,” ujar Fitri.

Akibat situasi tersebut, Slank dan D’Masiv yang dijadwalkan tampil pada Sabtu (25/10/2025) batal manggung di Aceh. Rafly Kande dan grupnya yang sudah berada di Banda Aceh sejak sepekan sebelumnya juga gagal tampil, meski telah berlatih intensif untuk penampilan besar pertama mereka setelah lama vakum.

Fitri menyebutkan bahwa kerugian akibat pembatalan ini ditaksir mencapai ratusan juta rupiah, mencakup biaya sewa panggung, peralatan teknis, lighting, transportasi, akomodasi, latihan artis, dan promosi yang telah dibayar penuh.

“Selain itu, kami juga mengalami kerugian nonfinansial berupa hilangnya waktu, tenaga, dan momentum nasional akibat dua kali penundaan yang semuanya bersumber dari ketidakjelasan administratif Dispora Aceh,” tuturnya.

Meski demikian, PT Erol Perkasa Mandiri selaku penyelenggara tetap berkomitmen untuk melaksanakan acara ini di waktu pengganti dengan dukungan penuh dari seluruh artis dan mitra strategis. “Panitia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan tetap berharap sinergi lintas lembaga dapat terjalin lebih baik demi terwujudnya kegiatan kepemudaan yang bermartabat di Aceh,” pungkas Fitri.(ra)

 

Panitia Dapat Ancaman Ormas

SELAIN itu, Panitia Konser Slank di Banda Aceh dalam rangka Panggung Sumpah Pemuda 2025, mengaku sempat menerima ancaman dari salah satu organisasi masyarakat (ormas) dua minggu sebelum hari pelaksanaan.

Event Consultant, Steffy Burase, mengungkap bahwa ancaman tersebut muncul setelah salah satu ormas meminta dilibatkan dalam acara. Namun karena tawaran yang diajukan dinilai tidak masuk akal, panitia menolak. Penolakan itu kemudian berujung pada ancaman akan mengacaukan jalannya konser.

“Sejak dua minggu sebelumnya saya mendapat ancaman. Kalau saya tidak melakukan beberapa hal, akan ada ormas yang datang mengacau. Saya tidak mau sebut nama ormasnya, tapi itu fakta,” ujar Steffy dalam konferensi pers di Portola Grand Arabia Hotel, Sabtu (25/10/2025).

Lebih parah, menurut Steffy, menjelang hari H, ormas tersebut sudah bersiap-siap untuk melakukan aksi pengacauan.

Seperti diketahui, konser Slank yang sedianya berlangsung di Lapangan Memanah Stadion Harapan Bangsa pada Sabtu malam (25/10/2025), terpaksa ditunda karena venue dikunci secara sepihak oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh menjelang pelaksanaan.

“Yang menjadi beban kami hari ini, kami baru reschedule tiket artis jam 04.00 WIB pagi tadi. Begitu kami memutuskan menunda acara, kami harus segera membuat pengumuman resmi kepada Kapolda yang sudah siap membuka acara,” jelas Steffy.

Panitia juga langsung mengirimkan email kepada para pendaftar dan melakukan berbagai persiapan komunikasi. “Alhamdulillah semuanya sudah dikabarkan,” tambahnya.

Terkait kerugian akibat pembatalan konser, Steffy menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menempuh jalur hukum terhadap Dispora Aceh. “Bagi kami, cukup masyarakat tahu saja. Kadang sanksi moral itu lebih berat. Percuma dikasuskan, hanya buang energi,” ujarnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved