Berita Bireuen
Dua Hari, Umuslim Luluskan 804 Wisudawan, 76 Cumlaude, Ini Pesan Rektor
Hari pertama yang mengikuti prosesi wisuda berjumlah 403 orang terdiri dari program pascasarjana 241 orang,
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nur Nihayati
Hari pertama yang mengikuti prosesi wisuda berjumlah 403 orang terdiri dari program pascasarjana 241 orang,
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Rapat senat terbuka Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan, Bireuen selama dua hari, Senin dan Selasa (27-28/10/2025) mewisuda sebanyak 403 lulusan program diploma III, sarjana dan pascasarjana berlangsung di halaman depan gedung MA Jangka.
Wisuda hari pertama Senin (27/10/2025) sebanyak 403 lulusan, selebihnya akan berlangsung Selasa (28/10/2025) di tempat yang sama.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Hakim Muttaqim BSoc SH SH M Ec Def AF dalam laporannya menyebutkan, kegiatan wisuda dilaksanakan selama dua hari.
Hari pertama yang mengikuti prosesi wisuda berjumlah 403 orang terdiri dari program pascasarjana 241 orang, Fakultas Pertanian (85), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (49) dan Fakultas Ekonomi (28).
Dari jumlah 403 orang, 76 orang lulus dengan predikat pujian (cumlaude) dan 327 orang dengan predikat sangat memuaskan.
Rektor Umuslim, Dr Marwan MPd di hadapan ratusan undangan, wali mahasiswa dan berbagai kalangan lainnya antara lain mengatakan, wisuda dapat disebutkan peristiwa agung, lahirnya generasi baru magister dan sarjana Umuslim.
“Tetapi ijazah yang saudara pegang bukan sekadar lembaran kertas.
Ia adalah simbol perjuangan, kedisiplinan, dan tanggung jawab untuk menjadi insan berilmu yang bermanfaat,” ujarnya.
Rektor menyebutkan, dalam pandangannya esensi dari tujuan pendidikan memiliki tiga level. Level pertama menempuh pendidikan untuk memiliki keterampilan (skill) dan memperoleh pekerjaan yang layak.
Dalam falsafah Islam, Allah berfirman, Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
” (QS. Al-Mujadilah:11). Kemudian level kedua, menempuh pendidikan agar ilmu yang kita miliki, memberi manfaat bagi orang lain.
“Di sini, seorang magister/sarjana/ahli madya tidak hanya bekerja untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk masyarakat. Ia menjadi sumber inspirasi, pemecah masalah, dan penggerak perubahan sosial,” sebutnya.
Level ketiga, adalah level tertinggi menjadi pembelajar sejati sepanjang hayat.
“Maka, jadilah wisudawan yang tidak berhenti belajar, karena pembelajar sejati adalah manusia yang terus tumbuh dan memberi makna bagi semesta alam,” ujarnya.
Ditambahkan, bagi wisudawan lulusan magister, belum cukup dengan menguasai pengetahuan saja, tetapi bagaimana memahami hakikat ilmu itu sendiri, bagaimana ilmu diperoleh, dimaknai, diimplementasikan, dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat yang lebih besar.
“Tentu saja seorang magister bukan sekedar tahu lebih banyak, tetapi harus berpikir lebih dalam, bertindak lebih bijak, dan berdampak lebih luas,” ujarnya.
Bagi wisudawan lulusan sarjana harus menguasai teknologi, ekonomi, lingkungan dan inovasi sosial.
“Saudara akan menjadi ilmuwan dan praktisi mengubah sumber daya alam menjadi
sumber kesejahteraan serta memiliki peran besar dalam membangun masyarakat yang adil, demokratis dan beradab,” sebutnya.
Di akhir sambutan, Rektor Umuslim menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kemdiktisainteks yang telah memberikan izin prodi kedokteran dan prodi profesi dokter program profesi.
Selain itu juga telah membantu mahasiswa kurang mampu dalam bentuk bantuan sosial KIP-K, dan berbagai program Riset dan pengabdian kepada dosen dan mahasiswa Umuslim, dan tentu juga kepada pemerintah Aceh dan pemerintah Kabupaten Bireuen yang telah banyak membantu
kampus Wakaf ini seperti menjadikan Rumah Sakit Fauziah sebagai Rumah
Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran dan bantuan lainnya.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Bireuen, H Mukhlis ST dalam sambutannya antara lain mengatakan, wisuda bukanlah akhir dari proses belajar, melainkan awal dari perjuangan yang sesungguhnya di dunia kerja dan masyarakat, yang penuh tantangan dan peluang.
“Selaku Kepala Daerah saya sangat berharap agar ilmu dan kompetensi yang telah diperoleh dapat segera dimanfaatkan untuk kemaslahatan diri sendiri, keluarga, agama, bangsa, dan terutama untuk membangun dan memberikan bakti terbaik bagi daerah tempat saudara tinggal.
Selain itu katanya, tantangan dunia kerja saat ini semakin kompleks, setiap lulusan perguruan tinggi hendaknya tidak cukup hanya berbekal penguasaan teoritis, tetapi wajib memiliki nalar kritis yang tajam, kepekaan nurani terhadap realitas sosial, integritas moral yang kokoh, serta
ketangkasan untuk beradaptasi dengan gelombang zaman. (*)
| Pimpinan Dayah dan Dokter Spesialis Bahas Soal Nifas dan Ibadah |
|
|---|
| Ribuan Warga Bireuen Meriahkan Jalan Santai HUT Ke-61 Partai Golkar, Hadiah Utama Sepeda Motor |
|
|---|
| FKOM UNIKI Yudisium 162 Lulusan Informatika, Rektor: Jangan Ragu Merantau |
|
|---|
| Kasus Minibus Honda Brio Seruduk 7 Sepmor di Bireuen, Polisi Periksa Saksi Mata dan Korban |
|
|---|
| Pengakuan Sopir Brio Penabrak 7 Sepmor di Bireuen Bikin Kaget: “Mau Injak Rem Tertekan Pedal Gas” |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.