Banda Aceh
Sisihkan 50 Kota di Asia Pasifik, Banda Aceh Raih Penghargaan Internasional CityNet
Sementara di Indonesia, hanya 3 kota yang mendapatkan penghargaan ini Jakarta di kategori SDG City Branding and Public Diplomacy...
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Banda Aceh mampu menyisihkan 50 kota dan organisasi di kawasan Asia Pasifik, sehingga meraih penghargaan internasional SDG Grassroots Innovation.
Penghargaan itu diterima Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, pada ajang 4th CityNet SDG City Awards 2025 yang digelar di Bali Beach Convention Center, Denpasar, Senin (27/10/2025).
Selain Banda Aceh penghargaan serupa juga diterima oleh Kota Subang Jaya di Malaysia.
Sementara di Indonesia, hanya 3 kota yang mendapatkan penghargaan ini Jakarta di kategori SDG City Branding and Public Diplomacy, dan Surabaya di kategori SDG Urban Environment Impact. Program pengelolaan sampah yang melibat kaum perempuan, serta membuat sentral pengumpulan.
Inovasi ini dinilai berhasil memberdayakan perempuan dalam pengelolaan Waste Collecting Point (WCP) serta menciptakan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang nyata di tingkat komunitas.
Penilaian dilakukan oleh panel juri internasional dari berbagai lembaga dunia, di antaranya Sekretaris Jenderal CityNet, United Nations ESCAP, Seoul Metropolitan Government, mantan Wali Kota Kuala Lumpur, UNDP, ADB, Global Green Growth Institute (GGGI), dan Zero Waste Foundation.
Usai menerima penghargaan, Wali Kota Illiza bersama perwakilan kota penerima lainnya mengikuti sesi open forum dengan panel juri.
Baca juga: Budidaya Sayuran Hidroponik Bawa Kampus UNBP Banda Aceh Menang Hibah Nasional
Dalam sesi tersebut, panelis menanyakan bagaimana Banda Aceh memastikan keberlanjutan dan peningkatan skala pengelolaan depo WCP dalam jangka panjang, terutama dalam menjaga partisipasi konsisten dan dukungan finansial bagi para manajer perempuan.
Menjawab hal tersebut, Illiza menjelaskan bahwa kunci keberlanjutan program ini terletak pada komitmen Pemerintah Kota melalui dukungan kebijakan dan alokasi anggaran yang konsisten.
Ia menambahkan, sosialisasi berkelanjutan, pendampingan lapangan, dan pemberian insentif menjadi faktor penting untuk menjaga motivasi para pengelola.
Pemerintah Kota juga tengah mengupayakan agar insentif bagi cleaning leaders atau ketua WCP dapat bersumber dari dana gampong.(*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.