Kisah Sukses

Sosok Mahdi Syahbandir, Anak Pensiunan PNS dari Deah Baro Raih Gelar Profesor Hukum di USK

Ia merupakan anak seorang pensiunanPNS yang kini resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar di Universitas Syiah Kuala (USK) dalam bidang Hukum.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Nurul Hayati
FOR SERAMBINEWS.COM
Prof Dr Mahdi Syahbandir SH MHum, Guru Besar di Universitas Syiah Kuala (USK) dalam bidang Hukum. 

Sosok Mahdi Syahbandir, Anak Pensiunan PNS dari Deah Baro Raih Gelar Profesor Hukum di USK

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Di balik kesuksesan seorang akademisi, sering kali tersembunyi kisah sederhana yang penuh perjuangan. 

Tekad kuat, dedikasi, dan ketulusan dalam mengabdi menjadi kunci perjalanan panjang seorang akademisi asal Gampong Deah Baro, Kota Banda Aceh, Prof Dr Mahdi Syahbandir SH MHum. 

Ia merupakan anak seorang pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) yang kini resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar (Profesor) di Universitas Syiah Kuala (USK) dalam bidang Hukum.

Prof Mahdi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Pengukuhan Guru Besar USK di Gedung AAC, Banda Aceh pada Kamis (30/10/2025).

Dalam orasinya yang berjudul ‘Kajian Politik Hukum Zakat Sebagai Faktor Pengurangan Pajak Penghasilan di Aceh’.

Kajian itu lahir dari kegelisahan akademik terhadap bagaimana integrasi antara sistem zakat dan sistem pajak diterapkan secara adil dan konstitusional, khususnya di Aceh yang memiliki kekhususan dalam pelaksanaan syariat Islam. 

“Zakat sebagai pengurang pajak penghasilan tidak hanya menyentuh aspek normatif hukum, tetapi juga menggambarkan dinamika kebijakan fiskal dan keadilan sosial dalam konteks otonomi daerah dan kekhususan Aceh,” ujarnya.

Baca juga: T Ahmad Yani, Anak Petani dari Cot Seumeureng Aceh Barat Raih Gelar Profesor Hukum

Hasil penelitian Prof Mahdi menunjukkan bahwa zakat berpotensi besar menjadi instrumen fiskal yang memperkuat ekonomi umat dan mendorong transparansi pajak.

Dalam konteks politik hukum, implementasi kebijakan ini sangat dipanguruhi oleh konfigurasi politik yang demokratis dan responsif terhadap aspirasi masyarakat Aceh.

Rektor USK, Prof Dr Ir Marwan mengatakan bahwa manfaat penelitian dari Prof Mahdi sangat strategis bagi masa depan hukum Indonesia.

“Karena mampu menjadi pijakan akademik dan kebijakan dalam membangun sistem hukum yang inklusif, adil, serta berlandaskan nilai-nilai syariat dan Pancasila,” tuturnya.

Lebih jauh, kata Prof Marwan, kajian tersebut membuka jalan bagi reformasi kebijakan fiskal nasional yang mampu menyeimbangkan antara kewajiban agama dan tanggung jawab negara demi kesejahteraan umat dan keadilan ekonomi bangsa.

“Kami berharap para Profesor di Universitas Syiah Kuala dapat menjadi panutan tapi mereka adalah pelita yang tidak hanya menerangi ruang-ruang ilmiah, tetapi memberi arah dan teladan bagi generasi penerus bangsa,” ucap Rektor USK

Sosok dan Perjalanan Hidup Prof Mahdi Syahbandir

Sosok Prof Dr Mahdi Syahbandir SH MHum bukanlah nama asing di dunia akademik Aceh. 

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved