Berita Aceh Besar

Keren! Wisata Lamreh Kini Bisa Dijelajahi Lewat Aplikasi AR

Aplikasi ini akan memiliki empat fitur utama, yaitu fitur wisata dengan navigasi hingga informasi destinasi wisata.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/FIRDHA USTIN
Wisata Bukit Lamreh, Aceh Besar. 

SERAMBINEWS.COM - Tim Pengabdian Masyarakat dari Program Studi Teknik Geofisika Universitas Syiah Kuala (USK) melakukan langkah nyata dalam mendukung pengembangan potensi wisata di Gampong Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar.

Melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Gampong Binaan (PKM-BGB), yang diketuai oleh Ir. Freddy Sapta Wirandha, S.T., M.Eng, USK memperkenalkan konsep smart ecotourism berbasis teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Augmented Reality (AR).

Kegiatan sosialisasi PKM-BGB dilaksanakan di Balai Gampong Lamreh ini dihadiri oleh aparatur gampong, tokoh masyarakat, pemuda, serta warga setempat.

Program ini melibatkan dua dosen dan sepuluh mahasiswa Teknik Geofisika USK.

Dalam paparannya, Freddy menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep pengelolaan pariwisata berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi digital modern.

“Program PKM-BGB ini menjadi wadah bagi dosen dan mahasiswa untuk turun langsung ke masyarakat sebagai bentuk pengabdian dalam mengaplikasikan ilmu dan teknologi yang dipelajari di kampus, terutama dalam penerapan konsep smart ecotourism di Gampong Lamreh berbasis SIG dan aplikasi Android AR,” jelas Freddy dalam rilis yang diterima Serambinews.com, Jumat (31/10/2025).

Baca juga: LPPM USK Latih Nelayan Kuala Cangkoi Kelola Crab Bank Berkelanjutan, Ini Kata Panglima Laot

Gampong Lamreh, dengan jumlah penduduk sekitar 1.900 jiwa, memiliki bentang alam yang lengkap mulai dari perbukitan, pesisir, hingga laut.

Wilayah ini dikenal memiliki potensi wisata alam, sejarah, geologi, serta edukasi kebencanaan.

Objek wisata unggulannya antara lain Bukit Lamreh yang menawarkan panorama Samudra Hindia, Pantai Pasir Putih dengan air jernih untuk snorkeling dan mancing, serta situs bersejarah Kerajaan Lamuri kerajaan Islam tertua di Asia Tenggara yang telah eksis sebelum abad ke-13 Masehi.

Selain itu, Lamreh juga memiliki formasi karst unik dan berada di zona rawan bencana, menjadikannya lokasi strategis untuk wisata edukasi kebencanaan.

Melalui program PKM-BGB, tim USK akan menjalankan beberapa kegiatan utama, antara lain pembentukan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), pemetaan potensi wisata menggunakan teknologi SIG dan GPS, serta pengembangan aplikasi Android berbasis AR bernama “Explore Lamreh.”

Aplikasi ini akan memiliki empat fitur utama, yaitu fitur wisata dengan navigasi dan informasi destinasi wisata, fitur sejarah yang berisikan narasi interaktif situs bersejarah, fitur ekowisata yang isinya edukasi pelestarian lingkungan, serta fitur kebencanaan yang terdapat panduan mitigasi bencana bagi wisatawan dan warga.

Baca juga: Sosok Mahdi Syahbandir, Anak Pensiunan PNS dari Deah Baro Raih Gelar Profesor Hukum di USK

Ketua KKN  mahasiswa dalam pelaksana PKM-BGB 2025, Ghaza Al Ghazali menyampaikan bahwa program ini juga memberikan pelatihan kepada masyarakat agar mampu menambahkan titik-titik wisata secara mandiri menggunakan aplikasi Geotracker.

“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan ekowisata serta memberi edukasi tentang sejarah, geowisata, dan kesiapsiagaan bencana,” ujar Ghaza.

Ke depan, program ini akan berlanjut dengan pengumpulan data lapangan, pelatihan ekowisata, simulasi mitigasi bencana, serta pembangunan dan peluncuran aplikasi Explore Lamreh.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved