Berita Bireuen

Ashyla, Yatim Piatu yang Harumkan Nama Gandapura di Pentas PAI Bireuen 2025

Pasalnya, Ashyla merupakan satu-satunya wakil dari wilayah tersebut yang berhasil menembus jajaran juara.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Saifullah
Serambinews.com/HO
JUARA LOMBA PIDATO - Ashyla Nafisa Zahra, siswi yatim piatu yang saat ini duduk di kelas V SDN 1 Gandapura berhasil mengukir prestasi di Pentas PAI Bireuen tahun 2025, dengan meraih juara tiga lomba pidato, Jumat (31/10/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Ashyla Nafisa Zahra, siswi kelas 5 SDN 1 Gandapura, meraih juara tiga lomba pidato di Pentas PAI Bireuen 2025
  • Ia menjadi satu-satunya wakil Gandapura yang berhasil masuk tiga besar dari 24 peserta se-kabupaten. 
  • Meski yatim piatu sejak usia 4 tahun, Ashyla tetap berprestasi dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Yusmandin Idris | Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) jenjang Sekolah Dasar (SD) Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten (Disdikbud) Bireuen resmi berakhir pada Jumat, 31 Oktober 2025.

Ajang tahunan ini menjadi wadah bagi siswa-siswi SD untuk menampilkan bakat dan keterampilan di bidang keagamaan, termasuk lomba pidato, tilawah, kaligrafi, dan lainnya.

Salah satu peserta yang mencuri perhatian adalah Ashyla Nafisa Zahra, siswi kelas 5 SD Negeri 1 Gandapura.

Dalam kompetisi cabang lomba pidato, Ashyla berhasil meraih juara ketiga dari total 24 peserta yang berasal dari berbagai kecamatan di Bireuen.

Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kecamatan Gandapura.

Pasalnya, Ashyla merupakan satu-satunya wakil dari wilayah tersebut yang berhasil menembus jajaran juara.

Baca juga: Pentas PAI Bireuen Berakhir, Ini Nama-nama Juaranya

Juara pertama cabang pidato diraih oleh Nyak Putroe Saleum dari SDN 7 Juli.

Sementara juara kedua diraih oleh Arinda Arkhana Sakhi dari SD IT Assalam.

Meski berada di posisi ketiga, pencapaian Ashyla mendapat apresiasi luas, terutama karena latar belakangnya yang penuh perjuangan.

Ashyla adalah anak yatim piatu.

Ia kehilangan kedua orangtuanya, almarhum Muzni Kamal dan almarhumah Jusnita, pada tahun 2021 saat usianya baru menginjak 4 tahun.

Sejak saat itu, Ashyla dan adiknya yang kala itu berusia 2 tahun, diasuh oleh kakek dan neneknya, Rusli (73) dan Fakriah (66), di Gampong Lingka Kuta, Kecamatan Gandapura.

Baca juga: 150 Siswa SMP Bireuen Unjuk Bakat di Pentas PAI, Sekolah yang Absen Akan Dicatat

Ziaul Fahmi, tokoh literasi Bireuen yang dikenal sebagai “Raja Baca” Tahun 2023, menyampaikan rasa bangganya terhadap Ashyla.

“Walaupun sudah yatim piatu, Ashyla tetap semangat belajar dan aktif mengaji,” katanya.

“Ia anak yang rajin dan punya semangat luar biasa. Prestasi ini adalah bukti bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk meraih mimpi,” ujar Ziaul kepada Serambinews.com, Jumat (31/10/2025).

Ashyla dikenal sebagai siswa yang berprestasi di sekolah.

Ia kerap memenangkan lomba pidato di berbagai tingkat dan selalu meraih peringkat terbaik di kelasnya.

Keberhasilannya di Pentas PAI tahun ini menjadi bukti ketekunan dan kerja kerasnya dalam mengembangkan potensi diri.

Baca juga: Ini Juara Pentas PAI Tingkat SD Se-Kabupaten Bireuen

Dengan prestasi yang diraihnya, Ashyla Nafisa Zahra tidak hanya mengharumkan nama SDN 1 Gandapura.

Tetapi juga menjadi inspirasi bagi anak-anak lain di Bireuen, khususnya mereka yang menghadapi tantangan hidup.

Semangat dan dedikasi Ashyla patut diapresiasi dan didukung agar anak yatim piatu ini terus berkembang di masa depan.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved