Pemuda Aceh Tewas Dikeroyok di Sibolga

Pemuda Aceh Meninggal Dikeroyok di Masjid Sibolga, Nasir Djamil Desak Polda Sumut Usut Tuntas

Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil mendesak Polda Sumut mengusut tuntas kasus ini dan memastikan pelaku dihukum seadil-adilnya.

|
Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Saifullah
Serambinews.com/HO
DESAK POLDA SUMUT - Anggota Komisi III DPR RI, Dr HM Nasir Djamil, MSi mendesak Polda Sumut untuk mengusut tuntas kasus pengeroyokan hingga membuat pemuda asal Simeulue meninggal di Masjid Agung Sibolga, Sumut pada Jumat (31/10/2025) dini hari WIB. 
Ringkasan Berita:
  • Arjuna Tamaraya (21), pemuda asal Aceh, tewas dikeroyok lima orang di Masjid Agung Sibolga pada 31 Oktober 2025. 
  • Nasir Djamil mendesak Polda Sumut mengusut tuntas kasus ini dan memastikan pelaku dihukum seadil-adilnya.
  • Ia juga meminta Pemerintah Aceh dan Sumut menjaga harmoni agar insiden tak memicu konflik antardaerah.

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Rianza Alfandi | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), M Nasir Djamil mendesak Kapolda Sumatera Utara (Sumut) agar mengusut tuntas kasus pengeroyokan hingga menyebabkan meninggalnya Arjun (21), warga Simeulue (Aceh), oleh sekelompok pemuda di Masjid Agung Sibolga, Sumut pada Jumat (31/10/2025) dini hari WIB. 

“Tewasnya pemuda asal Aceh tersebut harus diusut hingga tuntas dan pelaku mendapat hukuman yang setimpal dan seadil-adilnya,” kata M Nasir kepada Serambinews.com, Senin (3/11/2025).  

Anggota DPR RI ini menilai, kejadian yang dialami oleh Arjun membuat masyarakat Aceh sangat kecewa. 

Apalagi, tindakan tidak manusiawi itu dilakukan di lingkungan masjid yang semestinya jauh dari hal-hal kemungkaran. 

“Seharusnya, masjid menjadi tempat berlindung dan aman bagi siapa saja yang singgah di dalamnya,” ujar dia. 

Baca juga: Motif Pengeroyokan Arjuna Mahasiswa Musafir di Masjid Agung Sibolga hingga Tewas, Ini Kronologinya

Komisi III DPR RI, terang M Nasir, juga meminta perhatian Kapolda Sumut untuk mengawal kasus ini sehingga keluarga korban mendapat keadilan. 

Di sisi lain, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyatakan, bahwa peristiwa pengeroyokan yang menimpa Arjun tidak boleh dianggap sebagai konflik antardaerah yakni antara Aceh dan Sumut, melainkan murni persoalan individu.

Meski demikian, ia menilai, perlu adanya langkah antisipatif dari Pemerintah Aceh dan Pemerintah Sumut terkait efek dari kejadian tersebut.

“Karena gesekan yang menimbulkan benturan fisik hingga jatuh korban kerap terjadi antara warga Aceh dan Sumut,” papar dia. 

“Maka Pemerintah Aceh dan Pemprov Sumut perlu melakukan pertemuan yang melibatkan institusi keamanan dan ketertiban masyarakat,” urai Nasir Djamil

“Saya dapat kabar bahwa Gubernur Aceh dan Sumut akan bertemu di Medan,” beber dia. 

Baca juga: Sosok Arjuna Tamaraya, Musafir Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga, Keluarga Tuntut Keadilan

“Salah satu pembicaraannya adalah menjaga harmoni warga kedua provinsi ini,” pungkasnya. 

Pengeroyokan Terekam CCTV

Seperti diberitakan sebelumnya, tayangan CCTV yang memperlihatkan seorang pemuda asal Kabupaten Simeulue dianiaya sekelompok orang hingga tewas di Masjid Agung Sibolga, Sumut, viral di media sosial. 

Saat ini, polisi telah menangkap empat pelaku yang terlibat penganiayaan.

Peristiwa itu terjadi di bagian teras masjid. 

Awalnya, terlihat korban sedang berdiri dengan dikerumuni sekitar lima pria.

Lalu, kelima pria itu tiba-tiba menganiaya korban dengan cara menendangnya berkali-kali ke arah bagian kepala. 

Baca juga: Pria Simeulue Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga Ternyata Yatim, Tinggalkan Adik yang Masih Kuliah

Setelah korban terkapar, salah seorang pelaku menyeret tubuh korban dengan menarik kakinya hingga ke halaman depan masjid.

Ringkasan Kasus

Masjid Agung Sibolga, Sumut menjadi sorotan publik setelah insiden tragis yang menewaskan seorang pemuda bernama Arjuna Tamaraya pada akhir Oktober 2025.

Berikut rangkuman informasi penting terkait peristiwa tersebut:

  • Arjuna Tamaraya (21), tewas setelah dikeroyok lima orang di halaman Masjid Agung Sibolga pada Jumat dini hari, 31 Oktober 2025.
  • Insiden terjadi sekitar pukul 03.30 WIB saat korban hendak beristirahat di masjid. Rekaman CCTV menunjukkan aksi pemukulan dan penyeretan oleh para pelaku.
  • Korban sempat dilarikan ke RSUD FL Tobing Sibolga, namun meninggal dunia akibat luka parah di kepala pada Sabtu pagi, 1 November 2025.
  • Polisi telah menangkap 4 dari lima pelaku, sementara 1 lainnya masih buron. Identitas pelaku yang ditangkap termasuk ZP alias A dan SS alias J.
  • Keluarga korban menuntut keadilan dan kasus ini memicu perhatian luas di media sosial serta masyarakat Sibolga dan sekitarnya.(*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved