Tegas! Pon Yahya Minta Pengurus KONI Aceh Bekerja Profesional dan Kompak

Ia juga menyampaikan bahwa KONI Aceh tengah menyusun buku saku panduan kerja yang berisi aturan dan tata tertib organisasi untuk setiap bidang, sebagai upaya memperkuat sistem kerja yang terstruktur dan efisien.

Pon Yahya menegaskan, bahwa semangat kepemimpinannya adalah melanjutkan capaian positif dari kepemimpinan sebelumnya, yakni H Muzakir Manaf (Mualem) dan almarhum H Kamaruddin Abu Bakar (Abu Razak).

Dalam rapat tersebut, Ketua Umum juga menyoroti pentingnya kesiapan KONI Aceh dalam menghadapi Pra PORA yang sedang berlangsung.

Baca juga: Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum KONI Aceh, Era Pon Yaya Dimulai

Ia menyebut masih ada 23 cabang olahraga (cabor) yang akan melaksanakan Pra PORA dan membutuhkan perhatian serius dari seluruh pengurus.

Selain itu, KONI Aceh juga langsung dihadapkan pada event perdana yakni PON Beladiri di Kudus, di mana Kontingen Aceh berhasil meraih 1 medali emas, 3 perak, dan 9 perunggu.

Sebagai penutup, Pon Yahya menyampaikan, bahwa tahun 2025 akan menjadi periode kerja padat bagi KONI Aceh, dengan berbagai agenda penting seperti:

• Penyelesaian pelaksanaan Pra PORA
• Penyerahan bonus atlet PON XXI tahun 2024
• Bonus atlet PON Beladiri 2025
• Keikutsertaan dalam berbagai Kejurnas sepanjang tahun
• Implementasi program kerja lintas bidang

“Mari kita jalani tahun ini dengan semangat, profesionalitas, dan komitmen untuk memajukan olahraga Aceh,” pungkas Ketua Umum KONI Aceh.(*)