Aceh Singkil

Aceh Singkil Gagal Tembus 10 Besar MTQ 2025, Pimpinan Pesantren Dorong Evaluasi & Persiapan MTR 2026

"Kita harus belajar dari hasil MTQ ini. Aceh Singkil perlu memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, pesantren, dan LPTQ..

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
BERSAMA MUALEM - Ustad Andika Novriadi Cibro (kiri) saat bersama Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem. 

Ringkasan Berita:
  • Kontingen Aceh Singkil gagal menembus 10 besar pada MTQ Aceh 2025 di Pidie Jaya.
  • Ustadz Dr. Andika Novriadi Cibro mendorong evaluasi menyeluruh agar pembinaan santri dan generasi Qurani lebih maksimal menghadapi Musabaqah Tunas Ramadhan (MTR) 2026 di Subulussalam.
  • Ia berharap Aceh Singkil dapat bangkit dan menyiapkan kontingen tangguh untuk meraih prestasi pada ajang keagamaan dan kepramukaan tersebut.

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Kontingen Kabupaten Aceh Singkil, gagal masuk 10 besar dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Aceh 2025 yang diselenggarakan di Pidie Jaya.

Menanggapi hasil tersebut, Ustadz Dr Andika Novriadi Cibro, MAg, salah satu pimpinan pesantren di Aceh Singkil, mendorong untuk dilakukan evaluasi dan pembenahan menyeluruh. 

Khususnya dalam pembinaan generasi muda dan santri yang memiliki potensi keagamaan serta kemampuan keilmuan Al-Qur’an dengan baik.

"Kita harus belajar dari hasil MTQ ini. Aceh Singkil perlu memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, pesantren, dan LPTQ dalam pembinaan peserta," ujarnya, Minggu (9/11/2025).

Evaluasi segera sebutnya penting sebab sudah ada agenda besar lainnya yang menanti, yaitu Musabaqah Tunas Ramadhan (MTR) 2026.

MTR merupakan ajang bergengsi tingkat daerah Aceh, yang menggabungkan nilai-nilai kepramukaan, keislaman dan kebangsaan. 

Kompetisi ini menghadirkan berbagai cabang perlombaan yang terinspirasi dari MTQ, seperti tilawah, tahfidz, syarhil Qur'an nasyid, kaligrafi, hingga keterampilan kepramukaan Islami.

"Evaluasi harus segera sebab ada agenda  Musabaqah Tunas Ramadhan (MTR) 2026," kata putra Aceh Singkil, yang kini menjadi Ketua Gerakan Pramuka Pesantren (SAKO GPP) Kwartir Daerah Aceh.

Tuan rumah MTR XXVII tahun 2026 yang digelar bulan Ramdhan adalah Kota Subulussalam.

Menurut Andika MTR tidak hanya menjadi arena kompetisi, tetapi juga wadah pembinaan karakter Islami dan kepemimpinan bagi generasi muda Aceh.

Menariknya, sejumlah mata lomba di ajang MTR setiap tahun telah disertai hadiah utama berupa bonus umrah.

Bahkan pada beberapa kategori tertentu telah ditetapkan bonus ibadah haji bagi juara pertama.

Hal itu menjadikan MTR sebagai event bernilai spiritual dan prestisius yang sangat dinantikan oleh kalangan santri dan pramuka pesantren di seluruh Aceh.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved