Berita Lhokseumawe

Guru Besar FEB Unimal Bersama Pejabat Pemko Edukasi Warga Lingkungan Kampus Cegah Stunting

edukasi kepada warga Desa Blang Pulo Kecamatan Muara Dua Lhokseumawe, dalam upaya mencegah dan menurunkan angka stunting

Penulis: Jafaruddin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/HO
Dosen Universitas Malikussaleh bersama Pejabat Pemko Lhokseumawe foto bersama dengan warga sesuai edukasi cara mencegah stunting di Desa Blang Pulo Kecamatan Muara Satu Lhokseumawe. 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Jafaruddin I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE — Dua dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Malikussaleh (Unimal) bersama pejabat Pemko Lhokseumawe berkolaborasi memberikan edukasi kepada warga Desa Blang Pulo Kecamatan Muara Dua Lhokseumawe, dalam upaya mencegah dan menurunkan angka stunting.

Kegiatan terhadap warga lingkungan kampus tersebut merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) PNBP Unimal Tahun 2025 dengan tema “Sinergitas Multisektoral untuk Percepatan Penurunan Stunting dan Kawasan Ramah Lingkungan sebagai Upaya Preventif di Tingkat Desa.”

Acara berlangsung pada Selasa, 11 November 2025, di Aula Kantor Desa Blang Pulo, yang dihadiri sekitar 30 peserta yang terdiri dari kader posyandu, kader pembangunan manusia (KPM), petugas BKKBN, ahli gizi desa, tokoh perempuan, serta perangkat desa setempat.

Baca juga: Dua Akademisi Unimal Pimpin Perhimpunan Dosen Ilmu Hukum Pidana Indonesia Wilayah Aceh

Kegiatan yang diketuai Dr Mariyudi MM, menghadirkan sejumlah narasumber lintas bidang, termasuk Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unimal, Prof A Hadi Arifin MSi.

Serta pejabat Pemko Lhokseumawe, yakni Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Lhokseumawe, Salahuddin, SST MSM, dan Dosen FEB Unimal Dr Faisal Matriadi, SE., M.Si.

Dr Mariyudi menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata perguruan tinggi dalam membantu pemerintah daerah menurunkan angka stunting sekaligus membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya lingkungan sehat.

Baca juga: Aceh Utara Defisit Anggaran Capai Rp 23 Miliar pada 2026, Ekses Pemotongan Dana Transfer ke Daerah

“Unimal memiliki tanggung jawab sosial untuk hadir di tengah masyarakat, tidak hanya melalui riset dan pembelajaran, tetapi juga melalui aksi nyata yang berdampak langsung,” ujarnya.

Data dari Bappeda Kota Lhokseumawe (2023) menunjukkan bahwa terdapat 797 anak yang masih tercatat mengalami stunting hingga tahun 2024, menurun dibandingkan 1.022 anak pada tahun 2022.

Sementara sebaran kasus tertinggi berada di Puskesmas Muara Satu dengan 136 kasus, dan terendah di Puskesmas Blang Mangat sebanyak 78 kasus (DP3AP2KB, 2024).

Penurunan angka tersebut menjadi bukti bahwa berbagai intervensi mulai menunjukkan hasil. Namun, Mariyudi menilai tantangan belum selesai.

“Sebagian masyarakat belum menyadari anaknya mengalami gangguan gizi, dan pemantauan pertumbuhan balita di posyandu belum maksimal. Di sinilah peran edukasi menjadi sangat penting,” katanya.

Baca juga: Harga Emas di Aceh Bergerak Bervariasi, Banda Aceh Turun Tipis, Aceh Tamiang Justru Melonjak Tajam

Selain membahas soal gizi, kegiatan PkM ini juga mengusung konsep kawasan ramah lingkungan sebagai langkah preventif tambahan terhadap masalah kesehatan masyarakat.

Peserta diajak untuk mengelola lingkungan rumah tangga dengan lebih sehat, mengurangi sampah plastik, serta meningkatkan kebersihan lingkungan sekitar. 

Upaya ini dinilai sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan yang diusung oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved