Harga Emas di Aceh

Harga Emas Turun Lagi di Aceh Jaya, Kans Kaum Jomblo Kumpulkan Mahar

Harga emas di Aceh Jaya kembali turun Rp32 ribu per gram atau Rp110 ribu per mayam.

Penulis: Riski Bintang | Editor: Saifullah
Serambinews.com/Riski Bintang Rahmanda
HARGA EMAS TURUN - Perhiasan emas dipajang di lemari etalase sebuah toko di Kabupaten Aceh Jaya. Harga emas di Calang, Aceh Jaya turun tajam pada Selasa (18/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Harga emas di Aceh Jaya kembali turun Rp32 ribu per gram atau Rp110 ribu per mayam. 
  • Emas murni dijual Rp6,95 juta per mayam, sedangkan emas london Rp6,89 juta, belum termasuk ongkos pembuatan. 
  • Penurunan ini jadi peluang bagi pemuda lajang membeli emas untuk mahar, meski minat masyarakat masih rendah.

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Riski Bintang | Aceh Jaya

SERAMBINEWS.COM, CALANG - Harga emas di Kabupaten Aceh Jaya mengalami penurunan sejak beberapa hari terakhir.

Setelah kembali mengalami kenaikan harga usai terjun bebas, kini logam mulia tersebut kembali turun.

Praktis, ini momentum bagus bagi para pemuda lajang atau pria jomblo membeli emas untuk mahar.

Salah seorang pedangan emas di Aceh Jaya, Husaini Hasballah menyebutkan, jika saat ini harga emas batangan dijual pada kisaran angka Rp2.153.000 per gram.

Harga tersebut turun sebesar Rp32 ribu per gram, atau Rp110 ribu per mayam, dalam kurun waktu empat hari.

"Setelah naik lagi kemarin, kini harga emas kembali mengalami penurunan harga jual," sebutnya.

Baca juga: Harga Emas di Aceh Kompak Turun Hari Ini, Banda Aceh hingga Abdya Alami Koreksi Tajam

Husaini merincikan, jika dia menjual emas dengan kadar 99 persen, atau emas murni di harga Rp6.950.000 per mayam (ukuran berat 3,3 gram).

Harga tersebut belum termasuk dengan ongkos pembuatan menjadi perhiasan yang dipatok sebesar Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per mayam, tergantung jenis perhiasan.

Untuk emas dengan kadar 97 persen, atau emas london, saat ini dijual dengan harga Rp6.890.000 per mayam.

"Untuk ongkos buat emas murni dan emas london sama saja, tergantung dengan kerumitan perhiasan yang ingin dibuat," tandas Husaini.

"Kalau termasuk ongkos, untuk emas murni di harga Rp6,1 juta per mayam, dan emas london di harga Rp6 juta per mayam," tambahnya.

Meskipun mengalami penurunan harga, minat masyarakat untuk mengoleksi ataupun berinvestasi di logam mulia masih belum tinggi di Aceh Jaya.

Baca juga: Terjun Bebas! Harga Emas Banda Aceh Tiba-Tiba Merosot 18 November 2025, Dijual Segini per Mayam

"Yang beli atau pun yang jual itu hampir sama, seimbanglah pembeli dan penjual," tutupnya.

Sejarah Emas

Seperti diketahui, emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia sejak ribuan tahun lalu.

Peranan emas cukup kompleks, mulai dari simbol kekuasaan hingga alat tukar dan investasi.

Berikut adalah rangkuman sejarah emas dari asal-usulnya di alam semesta hingga penggunaannya dalam peradaban manusia:

  • Emas berasal dari luar angkasa, terbentuk melalui proses tumbukan bintang neutron dan supernova yang menghasilkan elemen berat seperti emas.
  • Material ini kemudian terbawa ke Bumi melalui asteroid yang menabrak planet kita miliaran tahun lalu.

Penggunaan Awal dalam Peradaban

Bangsa Mesir Kuno sudah menggunakan emas sekitar 2600 SM (Sebelum Masehi) sebagai simbol kekuasaan dan keabadian, terutama dalam makam para Firaun.

Suku Inca menyebut emas sebagai “air mata Matahari”, menandakan nilai spiritual dan religiusnya.

Bangsa Yunani dan Romawi mengembangkan teknik pertambangan emas, dari metode primitif hingga sistematis di wilayah Anatolia dan Makedonia.

Emas sebagai Alat Tukar dan Simbol Kekayaan

Sejak zaman kuno, emas digunakan sebagai mata uang dan standar nilai dalam perdagangan internasional.

Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, sistem Gold Standard digunakan oleh banyak negara untuk menstabilkan mata uang mereka.

Penambangan emas berkembang pesat dengan teknologi modern, memungkinkan eksplorasi di berbagai belahan dunia.

Negara-negara seperti Afrika Selatan, Tiongkok, dan Australia, menjadi produsen emas terbesar dunia.

Emas kini digunakan tidak hanya sebagai perhiasan, tetapi juga dalam elektronika, pengobatan, dan investasi.

Nilainya tetap tinggi karena sifatnya yang langka, tahan korosi, dan dipercaya sebagai aset lindung nilai saat krisis ekonomi.(*)

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved