Banda Aceh

Menteri Pendidikan Kedutaan Malaysia Kunjungi UIN Ar-Raniry, Bahas Peluang Pembukaan Kelas di Aceh

Menteri Kedutaan (Pendidikan) Education Malaysia Indonesia (EMI) Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, Dr Hasnul Faizal bin Hushin Amri...

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
SAMBUT MENTERI - Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Mujiburrahman MAg bersama jajaran pimpinan saat menyambut Menteri Kedutaan (Pendidikan) Education Malaysia Indonesia (EMI) Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, Dr Hasnul Faizal bin Hushin Amri dan rombongan di ruang kerja rektor, Kamis (20/11/2025). 

 

Ringkasan Berita:
  • Menteri Kedutaan (Pendidikan) EMI Malaysia, Dr Hasnul Faizal, mengunjungi UIN Ar-Raniry Banda Aceh untuk membahas penguatan kolaborasi akademik.
  • Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Mujiburrahman, berharap kerja sama tersebut membuka peluang pembukaan kelas atau cabang perguruan tinggi Malaysia di Aceh.
  • Dr Hasnul menyatakan kesiapan memfasilitasi berbagai bentuk kolaborasi, termasuk pertukaran dosen, mahasiswa, dan program akademik bersama.

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Menteri Kedutaan (Pendidikan) Education Malaysia Indonesia (EMI) Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, Dr Hasnul Faizal bin Hushin Amri didampingi sejumlah tim berkunjung ke kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Kamis (20/11/2025). 

Kunjungan tersebut membahas penguatan kolaborasi akademik, termasuk peluang pembukaan kelas perguruan tinggi Malaysia di Aceh.

Dr Hasnul yang didampingi Atase Pendidikan, Encik Abdul Aziz Abdullah, disambut langsung oleh Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Mujiburrahman MAg bersama jajaran pimpinan di ruang kerja rektor.

Prof Mujiburrahman mengatakan, hubungan kerja sama antara UIN Ar-Raniry dan lembaga pendidikan tinggi Malaysia selama ini berjalan baik. Menurutnya, Malaysia merupakan negara asal mahasiswa asing terbanyak di UIN Ar-Raniry.

“Sejak tahun 90-an, banyak mahasiswa Malaysia menempuh pendidikan di UIN Ar-Raniry. Banyak juga dosen kami lulusan universitas di Malaysia dan sebagian masih melanjutkan studi doktoral di sana,” ujar Mujiburrahman.

Ia menambahkan, UIN Ar-Raniry telah bekerja sama dengan sejumlah kampus ternama Malaysia, seperti Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Universiti Utara Malaysia (UUM), Universiti Malaya (UM), hingga International Islamic University Malaysia (IIUM), melalui seminar, riset, dan pengabdian masyarakat.

Rektor berharap kunjungan EMI dapat membuka peluang kerja sama yang lebih konkret dan berkelanjutan, termasuk rencana menghadirkan kelas atau cabang perguruan tinggi Malaysia di Aceh.

“Pertemuan hari ini diharapkan memperkuat hubungan akademik dan membuka program kolaborasi baru. Kami berharap Pemerintah Malaysia dapat mendukung pembukaan kelas atau cabang dari salah satu universitas ternama Malaysia di Aceh, terutama program vokasi di bidang peminyakan, pertambangan, dan sektor strategis lainnya agar anak-anak Aceh dapat mengakses pendidikan berkualitas,” kata Mujiburrahman.

Baca juga: Good Governance di Era Digital: FISIP UIN Ar-Raniry Kupas Tantangan “Kuburan Digital”

Sementara itu, Dr Hasnul Faizal mengatakan kunjungannya bertujuan mempererat silaturahmi sekaligus memonitor perkembangan mahasiswa Malaysia yang sedang menempuh kuliah di UIN Ar-Raniry.

“Jika ada bentuk kerja sama yang ingin dikembangkan antara UIN Ar-Raniry dan institusi pendidikan di Malaysia, kami siap memfasilitasi,” ujar Hasnul.

Ia menyebut sejumlah peluang kerja sama dapat dijajaki lebih lanjut, antara lain pertukaran dosen dan pelajar, kegiatan akademik bersama, penguatan jaringan alumni, hingga program mobilitas mahasiswa lintas negara.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved