Berita Aceh Singkil

Hindari Melintas Via Jalan Evakuasi Tsunami Singkil, Jalan Putus Tergerus Air 

Jalan tersebut lebih terkenal disebut jalur evakuasi tsunami. Lantaran disiapkan sebagai langkah mitigasi bencana tsunami di Aceh Singkil.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
JALAN PUTUS - Jalan alternatif Singkil-Gunung Meriah, via Pea Bumbung, Aceh Singkil, putus tergerus air, Minggu (23/11/2025) 

Jalan tersebut lebih terkenal disebut jalur evakuasi tsunami. Lantaran disiapkan sebagai langkah mitigasi bencana tsunami di Aceh Singkil.

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Pengendara dari arah Gunung Meriah menuju Singkil dan sebaliknya hindari melintas via jalan alternatif Pea Bumbung, Kabupaten Aceh Singkil

Pasalnya, jalan terputus akibat gerusan air menyusul hujan mengguyur sepanjang pekan ini. 

Pantauan Serambinews.com, Minggu (23/11/2025) jalan terputus berjarak sekitar 1 kilometer dari permukiman penduduk Pea Bumbung, tepatnya di perkebunan kelapa sawit PT Nafasindo. 

Jalan tersebut lebih terkenal disebut jalur evakuasi tsunami. Lantaran disiapkan sebagai langkah mitigasi bencana tsunami di Aceh Singkil.

Air terus memperdalam badan jalan hingga membentuk sungai dadakan. 

Pengendara roda dua, becak dan kendaraan roda empat yang terlanjur melintas kesulitan melawati jalan putus.

Baca juga: VIDEO - Curah Hujan Tinggi, Rumah Warga di Madat Masih Tergenang Banjir

Beruntung di lokasi banyak anak muda yang membantu mendorong. 

Kedalaman badan jalan yang tergerus air sudah mencapai kira-kira 40 centimeter. 

Diprediksi terus bertambah dalam seiring makin derasnya arus air.

"Tambah dalam, kemarin masih bebas lewat," kata Berutu seorang warga di lokasi. 

Selain itu di beberapa titik jalan juga tergenang air, hanya saja tidak dalam.

November 2024 lalu jalan tersebut putus akibat banjir. Kemudian dilakukan penutupan dengan cara ditimbun. 

Baca juga: Lhokseumawe Sudah Tiga Hari Hujan, Ini Imbauan Polisi kepada Pengendara 

Nahas setahun kemudian, ketika volume air di sisis sebelah Barat jalan naik akibat hujan, tanah timbunan tergerus, sehingga memutuskan jalan.

Jalan tersebut selama ini menjadi alternatif bagai warga Singkil menuju Gunung Meriah dan sebaliknya. 

Lantaran dapat mempercepat waktu tempuh dengan selisih hampir 15 menit. (*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved