Berit Bireuen

Abrasi Pesisir Jangka, Bireuen Meluas, Tambak dan Areal Sawah 6 Desa Terendam Banjir

Abrasi yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir menyebabkan tambak dan sawah warga di Gampong Pante Paku dan Pante Ranub tergenang air.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS  
Abrasi – Abrasi kawasan pesisir Jangka Bireuen semakin luas dan berdampak bagi tambak dan sawah di enam desa, Minggu (16/11/2025). SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS 

Abrasi yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir menyebabkan tambak dan sawah warga di Gampong Pante Paku dan Pante Ranub tergenang air. 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Abrasi sepanjang pesisir Jangka Bireuen dalam dua tahun terakhir semakin meluas dan diperparah terjadi lagi dalam dua minggu terakhir menyebabkan tambak udang, sawah warga di enam  desa tergenang. 

Kejadian ini dipicu oleh hantaman gelombang laut tinggi. 

Kerusakan parah melanda bangunan Pangkalan Pendaratan Ikan, sejumlah kios di kawasan wisata, kebun, serta tambak udang milik
warga. 

Daerah yang terdampak perluasan abrasi mencakup Desa Jangka Alue U, Pante Ranup, Pante Paku, Pante Sukon, Pulo Pineung Meunasah Dua, dan Punjot.

Camat Jangka, Mulyadi SP MSM kepada Serambinews.com, Minggu (23/11/2025) malam mengatakan, pihaknya sudah dua kali turun ke lokasi melibat abrasi dan dampaknya. 

Selain sudah mengirim laporan resmi ke Bupati Bireuen  menyangkut abrasi melanda enam  gampong di wilayah pesisir Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen

Abrasi yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir menyebabkan tambak dan sawah warga di Gampong Pante Paku dan Pante Ranub tergenang air. 

Minimnya saluran pembuangan membuat sebagian warga melakukan pengerukan manual di pesisir sebagai langkah darurat untuk mengalirkan air ke laut. 

Namun, tindakan tersebut dinilai berpotensi merusak bibir pantai di wilayah Jangka Alue U. 

Muspika Jangka juga melakukan pendataan, dokumentasi, serta koordinasi awal dengan instansi terkait untuk memetakan dampak abrasi di seluruh wilayah terdampak. 

Muspika memprediksi abrasi dapat terus mengikis garis pantai apabila tidak ditangani secara teknis. 

Camat menambahkan, tambak, sawah, hingga pemukiman warga berpotensi terdampak.  

Langkahnya, akan mengusulkan pembangunan tanggul laut, pemecah gelombang, penguatan tebing pantai, serta penanaman mangrove kepada Pemerintah Kabupaten Bireuen dan Pemerintah Aceh. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved