Perang Gaza

Misteri Sosok Abu Ubaida, Juru Bicara Militer Hamas Bertopeng, yang Diklaim Syahid Dibunuh Israel

Abu Obeida paling dikenal karena pidatonya, di mana ia memberikan informasi terkini di medan perang, menjanjikan pencapaian militer Hamas

Editor: Ansari Hasyim
Media Al-Qassam
Profil Abu Ubaida, juru bicara militer Brigade Al-Qassam. 

Apa pendapat dunia Arab tentang Abu Obeida

Abu Obeida, yang dipandang sebagai simbol perlawanan Palestina, telah meraih status bak pahlawan di dunia berbahasa Arab, tempat Hamas menikmati dukungan luas. 

Pidatonya yang berapi-api dan fasih, nada bicaranya yang penuh percaya diri, dan tanpa identitas telah menambah popularitasnya.

Kata-katanya sering didukung oleh bukti video serangan Hamas terhadap target Israel, yang meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan publik terhadap pernyataannya. 

Di seluruh wilayah, pidatonya sangat dinantikan: acara pernikahan di sela agar para tamu dapat mendengarkan, sementara anak-anak sering kali terpaku pada layar mereka sepanjang acara. 

Pidato Abu Obeida bahkan menarik perhatian Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani, mantan penguasa Qatar, selama pertandingan sepak bola antara Palestina dan Iran.

Lalu ada lagu-lagu yang liriknya seperti “Wahai Abu Obeida, kemauanmu kuat dan kata-katamu adalah peluru.”

Bagaimana Israel memandang Abu Obeida

Pidato dan pernyataan Abu Obeida ditonton secara berkala oleh publik Israel, di mana identitasnya menjadi subjek spekulasi.

Selama perang di Gaza tahun 2014, situs web berita Israel Ynet merilis nama "Hudhayfa Samir Abdallah al-Kahlut" dan sebuah foto yang diklaim sebagai Abu Obeida. Hamas membantah laporan tersebut.

Ynet mengatakan upaya untuk mengungkap identitasnya menunjukkan keinginan untuk "menghilangkan aura di sekitarnya" sebagai salah satu tokoh Hamas yang paling berpengaruh. 

Foto dan nama yang sama dirilis lagi pada Oktober 2023 oleh Avichay Adraee, juru bicara militer Israel yang berbahasa Arab.

"Sudah saatnya berhenti menutupi diri," kata Adraee dalam sebuah unggahan di X. "Masker dan keffiyeh tidak akan membantu Anda dan organisasi Anda bersembunyi dari pukulan yang Anda derita dan dari nasib yang akan dihadapi oleh Anda yang tersisa." 

Adraee melampirkan video, yang tampaknya telah diedit, menunjukkan foto yang sama yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2014. 

Menurut laporan Ynet, rumah Abu Obeida, yang konon berada di Jabalia, dibom tiga kali pada tahun 2008, 2012, dan 2014. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa ia meraih gelar magister dalam studi agama dari Universitas Islam Gaza pada tahun 2013 dan sedang mempersiapkan diri untuk meraih gelar doktor. 

Middle East Eye tidak dapat memverifikasi rincian apa pun yang dipublikasikan tentang Abu Obeida di media Israel. 

Mengapa AS memberi sanksi kepada Abu Obeida

AS menjatuhkan sanksi kepada Abu Obeida pada bulan April 2024, menunjuknya sebagai “kepala perang informasi” Hamas.(*)

 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved