Berita Nasional

Motif 2 Bocah SMP Habisi Waria Pemilik Salon di Lampung, Dendam Kesumat karena Dibayar Murah

Dari keterangan yang disampaikan polisi, keduanya merasa sakit hati lantaran kerap dibayar murah usai kencan dengan korban. 

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
TRIBUN LAMPUNG
PEMBUNUHAN - TKP pembunuhan Dainuro (41), warga Desa Pekondoh, Kecamatan Way Lima, Pesawaran yang dilakukan oleh dua orang pelajar SMP. 

Motif 2 Bocah SMP Habisi Waria Pemilik Salon di Lampung, Dendam Kesumat karena Dibayar Murah

SERAMBINEWS.COM, LAMPUNG – Kasus pembunuhan terhadap seorang waria pemilik salon di Kabupaten Pesawaran, Lampung, akhirnya menemukan titik terang. 

Dua pelaku yang masih berstatus pelajar SMP diduga menghabisi korban karena dendam lama.

Korban bernama Dainuro (41) ditemukan tewas di salonnya di Dusun Sugihwaras, Desa Banjar Negeri, Kecamatan Way Lima, pada akhir Agustus 2025. 

Polisi kemudian menangkap dua remaja berinisial DA (15) dan RO (14) yang masih duduk di bangku SMP.

Dari keterangan yang disampaikan polisi, keduanya merasa sakit hati lantaran kerap dibayar murah usai kencan dengan korban. 

DA mengaku hanya diberi uang Rp40.000–Rp60.000, sementara RO tidak pernah mendapat bayaran.

Baca juga: Tak Puas Berhubungan Badan, Titus Sutrisno Bunuh Sumiati Wanita Open BO di Tegal

Padahal mereka mendengar kabar bahwa korban bisa memberi hingga Rp100.000 kepada orang lain.

Kasatreskrim Polres Pesawaran, Iptu Pande Putu Yoga Mahendra mengungkapkan, hasil pemeriksaan awal menunjukkan motif pembunuhan adalah dendam karena korban sering memberi bayaran kecil usai kencan.

"Motifnya para pelaku kesal dibayar murah oleh korban, sehingga mereka dendam," kata Pande saat dihubungi, Selasa (2/9/2025), dilansir dari Kompas.com.

Ia menjelaskan, DA hanya diberi uang sebesar Rp 40.000 sampai Rp 60.000, sementara RO tidak dibayar sama sekali.

"Pelaku mendengar info kalau kencan, korban biasa memberi uang hingga Rp 100.000," ujarnya.

Kekecewaan itulah yang kemudian berubah menjadi dendam dan berujung pada aksi sadis hingga merenggut nyawa korban. 

 "Dari pemeriksaan di tubuh korban ditemukan sebanyak 78 luka tusuk dan sayatan," kata Pande melalui sambungan telepon, Selasa (2/9/2025).

Luka tusuk dan sayatan itu tersebar di kepala, tangan, hingga badan korban.

Polisi juga menemukan dua senjata tajam di tempat kejadian perkara (TKP).

Pande menambahkan, saat ini pihaknya masih mendalami keterangan kedua pelaku dan mengumpulkan bukti tambahan untuk melengkapi berkas perkara.

Sebelumnya, dua pelajar SMP ditangkap setelah melakukan pembunuhan terhadap Dainuro, pemilik salon di Dusun Sugihwaras, Desa Banjar Negeri, Kecamatan Way Lima, Pesawaran.

Karena masih anak di bawah umur, kasus ini juga ditangani dengan koordinasi bersama Balai Pemasyarakatan (Bapas).

 

Kasus Lainnya: Penemuan Jasad Bayi Termutilasi Dalam Lemari Kamar Kos di Sumenep

Penemuan jenazah bayi perempuan berusia satu tahun gegerkan warga warga Desa Arjasa Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep Madura, Jawa Timur.

Penemuan jenazah bayi perempuan berusia satu tahun dalam kondisi mengenaskan terungkap pada Senin (1/9/2025) malam.

Bayi S itu ditemukan dalam kondisi dimutilasi dan dibungkus berlapis-lapis, mulai dari kain, plastik, tas, hingga plastik kembali.

Potongan tubuhnya disimpan di dalam lemari terkunci di kamar lantai satu sebuah indekos yang selama ini ditinggali korban bersama ibunya, Ila.

Aksi keji itu dilakukan untuk menutup jejak pelaku yang tega membunuh bayi tersebut.

Ilustrasi bayi dibuang
Ilustrasi bayi dibuang ()

Saat ini polisi tengah mencari keberadaan ibu korban yang diduga kuat mengetahui peristiwa tersebut.

Keluarga korban, Moh Rofiq (54), mengaku tidak mengetahui siapa pelaku dari aksi keji tersebut.

"Tidak tahu siapa pelakunya," kata Rofiq saat dikonfirmasi pada Rabu (3/9/2025).

Rofiq menjelaskan, bahwa pada Sabtu pagi (30/8/2025), kakak korban, Azril (3) ditemukan sendirian di teras rumah neneknya di Desa Duko, Kecamatan Arjasa.

Dan pada saat itu, korban dan ibunya tidak diketahui keberadaannya.

 Pihak keluarga menduga, Azril sengaja dititipkan oleh ibunya di rumah nenek dari pihak ayah, sementara Ila dan Syifa tetap berada di kamar indekos mereka di Desa Arjasa.

Beberapa hari kemudian, pemilik kos mendatangi keluarga korban untuk meminta agar barang-barang milik Ila dan anak-anaknya dibawa pulang karena kamar tersebut tidak menunjukkan aktivitas selama beberapa hari.

Saat itu juga, tercium bau menyengat dari dalam kamar.

"Pihak kosnya datang ke sini, katanya barang-barangnya suruh dibawa pulang," tutur Rofiq.

Keluarga kemudian mendatangi kamar kos tersebut pada Senin malam. 

Saat tiba di lokasi, semua barang telah dikeluarkan dan diletakkan di luar kamar. Namun, bau tak sedap semakin menyengat.

Setelah menelusuri sumber bau, pihak keluarga menemukan potongan tubuh bayi dalam kondisi yang mengenaskan di dalam lemari.

"Iya, saat di sana barang-barang sudah di bawah. Kamar kosnya kan lantai 1, setelah dicari ditemukan itu (jasad korban)," sebut Rofiq.

Jenazah Syifa kemudian dibawa ke rumah neneknya di Desa Duko dan langsung dilaporkan ke pihak kepolisian.

Saat ini, jenazah berada di RS Abuya Arjasa untuk kepentingan pemeriksaan lebih lanjut.

Sementara itu, keberadaan ibu korban bernama Ila, hingga kini belum diketahui kemana. Keluarga mengaku sempat mendengar bahwa Ila menanyakan jadwal kapal dari Pulau Kangean menuju Sumenep.

"Ibunya katanya sempat tanya jadwal kapal. Sabtu itu ada jadwal (Kapal) Hulalo," ucapnya.

Dari informasi yang dihimpun TribunMadura.com, Syifa adalah anak kedua dari pasangan Mat Sirri dan Ila, warga Arjasa yang sebelumnya sempat merantau ke Malaysia.

Kakaknya, yakni bernama Azril, diketahui lahir di Malaysia.

Saat Ila mengandung Syifa, mereka pulang ke kampung halamannya. Sementara sang suami, Mat Sirri lebih dulu kembali ke Malaysia sebelum Syifa lahir.

Hingga berita ini diturunkan, polisi masih melakukan penyelidikan intensif, termasuk memburu keberadaan ibu korban atas nama Ila, yang diduga kuat mengetahui peristiwa tersebut.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca dan Ikuti Berita Serambinews.com di GOOGLE NEWS 

Bergabunglah Bersama Kami di Saluran WhatsApp SERAMBINEWS.COM 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved