Konflik Rusia vs Ukraina
Ukraina Hancurkan Sistem Pertahanan Udara Rusia Buk-M3 Senilai Rp655 Miliar
Buk-M3 merupakan salah satu aset utama pertahanan udara Rusia, yang digunakan untuk menyerang target di udara, darat, maupun laut.
Pada 24 Februari 2022, Rusia melancarkan aksi militer ke Ukraina, dengan pasukan yang masuk dari Belarus di utara, Rusia di timur, dan Krimea di selatan.
Mengutip commonslibrary.parliament.uk, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut operasi tersebut sebagai “operasi militer khusus” yang bertujuan melindungi rakyat Donbas serta mendemiliterisasi dan men-denazifikasi Ukraina.
Putin membantah bahwa Rusia berencana menduduki wilayah Ukraina atau memaksakan apa pun kepada siapa pun dengan paksa.
Namun, selama tiga tahun terakhir, pasukan Rusia telah melancarkan serangan besar-besaran di Ukraina, termasuk menargetkan infrastruktur sipil penting.
Pada awal Oktober 2022, Rusia menandatangani perjanjian aneksasi yang menyatakan Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia sebagai bagian dari Federasi Rusia, meskipun wilayah tersebut tidak sepenuhnya berada di bawah kendali mereka.
Pemerintah Ukraina bersikeras akan merebut kembali seluruh wilayah kedaulatannya, termasuk Krimea yang dianeksasi Rusia pada 2014.
Sementara itu, Kremlin menegaskan wilayah-wilayah yang dianeksasi akan selamanya menjadi bagian Rusia.
Prospek Gencatan Senjata dan Perjanjian Damai
Presiden AS Donald Trump menjadikan pencapaian perjanjian damai dalam konflik Rusia–Ukraina sebagai salah satu prioritas pemerintahannya.
Meski awalnya mengisyaratkan bahwa gencatan senjata bisa dicapai dalam 24 jam, utusan khusus pemerintahan Trump untuk Ukraina, Keith Kellogg, pada Januari 2025 mengatakan bahwa tujuannya adalah agar AS menjadi perantara kesepakatan dalam 100 hari masa jabatan Trump (29 April 2025).
Namun, hingga kini upaya diplomatik AS belum menghasilkan capaian yang sesuai harapan awal Presiden Trump.
Pada Agustus 2025, Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu di Alaska untuk membahas pemulihan hubungan AS–Rusia sekaligus potensi penyelesaian konflik Ukraina.
Pertemuan tersebut menandai pertama kalinya kedua pemimpin bertemu langsung membicarakan Ukraina.
Pertemuan puncak itu kemudian dilanjutkan dengan serangkaian pertemuan di Washington antara Presiden Trump, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dan sejumlah pemimpin Eropa.
Perundingan tersebut dipandang sebagai langkah positif dan tentatif menuju tercapainya perdamaian.
Serangan Rudal dan Drone Rusia Hancurkan Kiev, 14 Orang Tewas, Kantor Uni Eropa Rusak |
![]() |
---|
Serangan Udara Besar-besaran Rusia ke Ukraina, Kerahkan Hampir 600 Drone dan Hantam Pabrik AS |
![]() |
---|
Zelensky Melunak di Depan Donald Trump: Bukan Gencatan Sementara, Tapi Perdamaian Abadi |
![]() |
---|
Zelensky Melunak, Lima Poin Penting Pertemuan Presiden Ukraina, AS dan Pemimpin Eropa |
![]() |
---|
Donald Trump Terbang ke Alaska Bertemu Putin, Rusia dan Ukraina Siap Gencatan Senjata? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.