Berita Nasional

Ribuan Anak Keracunan MBG, Petugas Dapur Langgar SOP: Masak Pukul 02.00 Jadi 21.00 karena Mengantuk

 “SOP masaknya ini kan harus dimasak 01.30 sampai jam 02.00 Nah ternyata dia masaknya jam 20.00 malam atau jam 21.00 karena ngantuk.

Editor: Nurul Hayati
rahmat kurniawan/tribun jabar
GELOMBANG 2 KERACUNAN - Kondisi siswa yang mengalami keracunan MBG saat dirawat di GOR Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat, Rabu 24 September 2025./Rahmat Kurniawan. Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang mengungkap, keracunan massal MBG di Bandung Barat salah satunya disebabkan karena adanya SOP yang tidak dijalankan. 

Pemerintah dan lembaga hukum mulai bergerak, tapi tekanan publik terus meningkat.

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang menegaskan insiden keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi akibat kelalaian dapur yang tidak mematuhi standar operasional prosedur (SOP).

Menurutnya, SOP telah mengatur jam produksi makanan harus dilakukan dini hari agar aman dikonsumsi siswa di sekolah.

 “SOP masaknya ini kan harus dimasak 01.30 sampai jam 02.00 Nah ternyata dia masaknya jam 20.00 malam atau jam 21.00 karena ngantuk. Dia pikir ya sudahlah masak sekarang saja nanti sudah ngantuk gitu loh,” kata Nanik dalam konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta, Jumat (26/9/2025).

 Nanik menambahkan, pengawasan sebenarnya sudah dilengkapi perangkat teknologi. Bahkan, setiap dapur juga sudah dilengkapi oleh CCTV.

“Sebetulnya kan begini, seluruh dapur itu ada CCTV. Nah sebetulnya kan sekarang pakai sudah teknologi tinggi. Taruh lah si SPPG ini nggak datang, kan bisa dicek di CCTV itu. Nah ini mungkin juga nggak dilakukan,” ujarnya.

Nanik menyebut kelemahan pengawasan juga disebabkan petugas pemantauan atau SPPG yang tidak menjalankan tugas dengan disiplin.

Padahal, lanjutnya, SPPG seharusnya hadir memantau sejak persiapan bahan hingga distribusi makanan.

BGN, ujar Nanik akan memperketat kembali jam kerja SPPG agar tidak terjadi kelalaian serupa.  

"Jangan sampai ada orang yang nggak suka dengan kebijakan pemerintah ini, kebijakan Pak Prabowo. Kemudian menitipkan makanan yang lain digantikan," pungkasnya.

MBG pertama kali diluncurkan pada 6 Januari 2025. Program ini untuk memenuhi janji kampanye Prabowo Subianto saat mencalonkan presiden RI di Pilpres 2024 lalu.

 Sebagai informasi, kasus keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih terjadi di sejumlah daerah.

Terbaru kasus dugaan keracunan MBG terjadi di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Sejak program ini diluncurkan pada 6 Januari 2025 lalu atau 9 bulan berjalan ini, pemerintah melaporkan jumlah penerima manfaat terdampak insiden keamanan pangan.

Istana melalui Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari merinci kasus dan korban keracunan program MBG.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved