Konflik Palestina vs Israel
Puluhan Delegasi Tinggalkan Ruang Sidang saat Pidato Netanyahu di PBB: Perang Gaza Belum Selesai
Di dalam ruangan, terdengar sorakan tidak jelas, sementara sebagian audiens tetap bertepuk tangan.
Pidato Netanyahu di PBB ini juga ditujukan kepada warga Israel yang masih ditahan Hamas.
“Kami tidak pernah lupa, tidak sedetik pun. Kami tidak akan berhenti sampai kalian pulang,” ucapnya.
Pejabat Israel mengungkapkan, pidato Netanyahu bahkan disiarkan secara paksa ke ponsel warga Gaza setelah pasukan Israel mengambil alih sistem komunikasi di wilayah tersebut.
Netanyahu menegaskan perang di Gaza masih jauh dari akhir. Menurut dia, meski Hamas telah dilemahkan, ancaman tetap ada.
“Berkat tekad rakyat kami, keberanian tentara, dan keputusan berani yang kami ambil, Israel bangkit dari hari tergelap menuju salah satu kebangkitan militer paling menakjubkan dalam sejarah. Tetapi kami belum selesai,” ujarnya.
Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sedikitnya 1.139 orang, Israel melancarkan ofensif besar-besaran di Gaza.
Data terbaru menyebut lebih dari 65.502 warga Palestina tewas, termasuk puluhan orang yang meninggal akibat kelaparan dan serangan pada Jumat (26/9/2025).
Hamas menegaskan tidak pernah menjadi penghalang bagi tercapainya kesepakatan damai. Namun, upaya mediasi mengalami pukulan serius setelah negosiator Hamas menjadi target serangan di Qatar awal bulan ini.
Di sisi lain, Netanyahu menghadapi tekanan internasional yang semakin kuat. Ia kini berstatus sebagai buronan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas tuduhan kejahatan perang.
Baca juga: Pidatonya Gebrak Meja di Sidang PBB Dipuji Donald Trump, Prabowo: Beliau kan Humoris
Jelang Pidato di PBB, Netanyahu Kecam Negara yang Dukung Palestina
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersiap berpidato dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Jumat (26/9/2025), di tengah tekanan internasional yang kian kuat untuk menghentikan perang Gaza dan membuka jalan bagi kemerdekaan Palestina.
Sebelum berangkat, Netanyahu menyampaikan kecaman dengan nada menantang kepada dunia.
“Saya akan menyampaikan kebenaran kami. Saya akan mengecam para pemimpin yang bukannya mengecam para pembunuh, pemerkosa, dan pembakar anak-anak, justru ingin memberi mereka negara di jantung Israel,” ujarnya dikutip dari Associated Press.
Namun, pidato yang akan disampaikan Netanyahu berlangsung dalam suasana diplomatik yang berubah. Sejumlah negara, termasuk Australia, Kanada, Prancis, dan Inggris, baru saja mengumumkan pengakuan atas negara Palestina.
Lebih dari 150 negara kini mendukung Palestina merdeka, sementara Uni Eropa tengah mempertimbangkan tarif dan sanksi terhadap Israel.
Donald Trump Janji Tak akan Izinkan Israel Aneksasi Tepi Barat |
![]() |
---|
Daftar 10 Negara Tolak Akui Palestina dan 157 Mendukung, Jepang Menunda |
![]() |
---|
Trump Puji Prabowo yang Entakkan Meja Saat Pidato di Sidang PBB: Pidato yang hebat |
![]() |
---|
Kapal Armada Bantuan Gaza Diserang Drone di Laut Internasional, Aktivis Sebut Intimidasi dari Israel |
![]() |
---|
Donald Trump Ngambek Usai Bertemu Prabowo dan Pemimpin Arab Muslim, Bahas Akhiri Perang Gaza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.