Berita Internasional
Sadis! 3 Gadis Argentina Disiksa dan Dibunuh, Aksi Pelaku Live di Instagram
Penyiksaan dan pembunuhan terhadap ketiga korban itu disiarkan langsung melalui akun Instagram pribadi milik salah satu pelaku.
Penyiksaan dan pembunuhan terhadap ketiga korban itu disiarkan langsung melalui akun Instagram pribadi milik salah satu pelaku.
SERAMBINEWS.COM, BUENOS AIRES - Duka mendalam menyelimuti Argentina setelah terungkapnya kasus femisida brutal yang menewaskan tiga perempuan muda.
Kejahatan mengerikan ini tidak hanya mengguncang publik karena kekejamannya, tetapi juga karena disiarkan langsung melalui media sosial, tepatnya Instagram, dan ditonton oleh puluhan orang secara real time.
Pada Jumat (26/9/2025), prosesi pemakaman digelar untuk Morena Verdi dan Brenda Del Castillo, dua sepupu berusia 20 tahun, serta Lara Gutierrez, seorang remaja berusia 15 tahun.
Jenazah ketiganya ditemukan terkubur di halaman belakang sebuah rumah di pinggiran selatan Buenos Aires, Ibu Kota Argentina.
Verdi dan Del Castillo dimakamkan berdampingan dalam upacara tertutup di luar kota, sementara Gutierrez dimakamkan secara terpisah.
Baca juga: Kekerasan terhadap Perempuan Berujung Femisida
Antonio, kakek dari kedua sepupu tersebut, tak kuasa menahan tangis saat diwawancarai oleh LN+ TV.
“Kami tidak bisa berhenti menangis,” ujarnya lirih.
Pembunuhan Disiarkan Langsung
Kasus ini menjadi sorotan internasional setelah diketahui bahwa penyiksaan dan pembunuhan terhadap ketiga korban disiarkan langsung melalui akun Instagram pribadi milik salah satu pelaku.
Siaran tersebut ditonton oleh 45 orang sebelum akhirnya dihapus. Namun, jejak digitalnya berhasil ditemukan oleh aparat.
Menurut laporan AFP, kejahatan ini terkait erat dengan aktivitas geng narkotika.
Para korban dibujuk dengan dalih menghadiri sebuah pesta pada Jumat (19/9/2025) malam.
Baca juga: Sosok Valeria Marquez, Influencer yang Tewas Ditembak saat Live TikTok, Motifnya Diduga Femisida
Namun, mereka justru diculik ke dalam sebuah van, lalu disiksa secara brutal hingga tewas.
Dalam rekaman siaran, terdengar suara seorang pria yang diyakini sebagai pimpinan geng berkata; “Inilah yang terjadi kepada mereka yang mencuri narkoba dariku.”
Kalimat itu menjadi bukti bahwa pembunuhan dilakukan sebagai bentuk “hukuman” atas pelanggaran kode geng.
Penyelidikan dan Penangkapan
Polisi berhasil mengidentifikasi empat tersangka, terdiri dari dua pria dan dua wanita.
Salah satu dari mereka mengaku saat diinterogasi, yang kemudian mengarah pada penemuan lokasi pemakaman korban dan jejak siaran Instagram.
Baca juga: Muhsin Pembunuhan Perempuan di Kebun Teh Cianjur Ditangkap, Dihabisi Karena Tolak Berhubungan Badan
Javier Alonso, Menteri Keamanan Provinsi Buenos Aires mengonfirmasi, bahwa kejahatan ini dilakukan secara terencana dan bertujuan untuk memberi peringatan kepada anggota geng lainnya.
Hakim yang menangani kasus ini menyebut tindakan tersebut sebagai “hukuman sadis yang melanggar hak asasi manusia secara terang-terangan.”
Tragedi ini memicu kemarahan publik.
Kelompok-kelompok hak perempuan menyerukan demonstrasi nasional pada Sabtu (27/9/2025), untuk menuntut keadilan dan perlindungan lebih bagi perempuan Argentina.
Maria Eugenia Luduena, Direktur LSM Presentes menyatakan, bahwa para korban berasal dari latar belakang miskin dan memiliki sedikit pilihan dalam hidup.
“Krisis ekonomi yang kita alami saat ini lebih memukul perempuan, sehingga jaringan kriminal memanfaatkannya,” ujarnya kepada AFP.
Sementara itu, pengacara keluarga Gutierrez, Gonzalo Fuenzalida mengungkap, bahwa pihaknya telah menerima ancaman pembunuhan dan akan meminta perlindungan dari kepolisian.
Polisi kini memburu seorang pria yang dikenal dengan julukan “Little J” atau “Julito,” yang diyakini sebagai dalang utama pembunuhan ini dan pimpinan geng narkotika yang terlibat.
Ia disebut-sebut sebagai otak di balik penculikan, penyiksaan, dan siaran langsung pembunuhan tersebut.
Dukungan luas terus berdatangan dari berbagai tokoh politik, budaya, dan sosial di Argentina.
Mereka menyerukan diakhirinya kekerasan berbasis gender yang masih marak terjadi, serta menuntut reformasi sistem perlindungan hukum bagi perempuan dan anak muda.
Apa Itu Femisida
Femisida adalah istilah yang merujuk pada pembunuhan terhadap perempuan karena mereka adalah perempuan.
Ini bukan sekadar pembunuhan biasa, melainkan bentuk kekerasan ekstrem yang berakar pada ketimpangan gender, misogini, dan diskriminasi sistemik terhadap perempuan.
Penjelasan lebih dalamnya adalah sebagai berikut:
· Asal kata: "Femisida" berasal dari bahasa Spanyol femicidio dan mulai digunakan secara luas di Amerika Latin untuk menyoroti tingginya angka pembunuhan perempuan yang dilakukan oleh pasangan, mantan pasangan, atau pelaku yang memiliki motif gender.
· Motif utama: Biasanya dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan yang mereka anggap melanggar norma atau peran gender yang mereka yakini. Contohnya: perempuan yang ingin berpisah, menolak hubungan, atau dianggap “memalukan” keluarga.
· Berbeda dari pembunuhan biasa: Femisida menekankan bahwa korban dibunuh karena identitas gendernya, dan sering kali disertai dengan kekerasan seksual, penyiksaan, atau penghinaan terhadap tubuh korban.
Di banyak negara, terutama di Amerika Latin seperti Meksiko, Argentina, dan Brasil, femisida menjadi krisis nasional karena tingginya angka kematian perempuan akibat kekerasan berbasis gender.
Beberapa negara telah mengakui femisida sebagai kategori hukum tersendiri, terpisah dari pembunuhan biasa, agar pelaku bisa dihukum lebih berat dan korban mendapat keadilan yang lebih tepat.
Femisida adalah puncak dari rantai kekerasan terhadap perempuan, mulai dari pelecehan, pengendalian, kekerasan fisik, hingga pembunuhan.
Membahas dan mengenali femisida adalah langkah penting untuk:
· Meningkatkan kesadaran publik
· Mendorong perlindungan hukum yang lebih kuat
· Mengubah budaya patriarki yang mendiamkan kekerasan terhadap perempuan.(*)
Femisida
gadis Argentina
pembunuhan perempuan
aksi pembunuhan live di Instagram
Argentina
Serambinews.com
Serambi Indonesia
Meaningful
PM Israel Netanyahu Pidato di PBB, Delegasi Dunia Ramai-ramai Walk Out |
![]() |
---|
Tragis! 19 Nyawa Melayang di Rusia Gegara Miras Oplosan |
![]() |
---|
Waduh, Tengkorak Berusia 1 Juta Tahun di Cina Berpotensi Ubah Sejarah Asal-usul Manusia Modern |
![]() |
---|
Misterius, Ratusan Jenderal AS Tiba-tiba Dikumpulkan di Quantico, Agenda Masih Tertutup |
![]() |
---|
Percepat Pembukaan Rute Krueng Geukueh-Penang, Delegasi Aceh Temui Otoritas Pelabuhan Pulau Pinang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.