Perang Gaza

Tuai Pro Kontra Internasional, Siapa Tony Blair yang Disebut Bakal Pimpin Transisi Gaza?

Pro-Kontra Internasional: Penunjukan Blair memicu perdebatan luas. Sebagian pihak menilai rekam jejaknya di Timur Tengah dan jejaring globalnya...

Editor: Nurul Hayati
serambinews
Rekam jejak kontroversial Tony Blair, disebut bakal pimpin Gaza. 

Pro-Kontra Internasional: Penunjukan Blair memicu perdebatan luas. Sebagian pihak menilai rekam jejaknya di Timur Tengah dan jejaring globalnya bisa membawa stabilitas, sementara lainnya mengkritik keterlibatannya dalam invasi Irak 2003.

SERAMBINEWS.COM - Transisi Kota Gaza pasca-perang menjadi salah satu isu paling sensitif dan kompleks di dunia internasional.

Berikut adalah perkembangan terbaru dan rencana yang sedang digodok:

Rencana Pemerintahan Transisi Gaza

Operasi Darat di Gaza Resmi Dimulai Israel, Gaza kini Sedang Berkobar
Operasi Darat di Gaza Resmi Dimulai Israel, Gaza kini Sedang Berkobar (Thumnail Youtube)

Pemimpin yang Diusulkan: Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair ditunjuk sebagai calon pemimpin pemerintahan transisi Gaza oleh Amerika Serikat.

Badan yang Akan Dibentuk: Pemerintahan transisi akan dijalankan oleh Gaza International Transitional Authority (GITA), sebuah badan teknokratis yang akan menjadi otoritas politik dan hukum tertinggi di Gaza selama 1–5 tahun.

Model yang Diadopsi: Rencana ini meniru model transisi internasional seperti di Timor-Leste dan Kosovo, yang sebelumnya dikelola oleh komunitas global sebelum memperoleh status kenegaraan.

Lokasi Awal dan Pasukan Pendukung:

GITA akan berbasis di El-Arish, Mesir, sebelum masuk ke Gaza dengan dukungan pasukan multinasional, mayoritas dari negara-negara Arab dan mendapat mandat PBB.

Struktur Pemerintahan: Blair akan memimpin sekretariat beranggotakan 25 orang dan dewan beranggotakan 7 orang, termasuk perwakilan Palestina, pejabat senior PBB, tokoh internasional, dan wakil dari negara-negara Muslim.

Tujuan Akhir: Setelah masa transisi, kendali akan diserahkan kepada Otoritas Palestina yang telah direformasi, tanpa peran Hamas.
 

Baca juga: Lantang Bela Palestina di PBB hingga Visanya Dicabut AS, Presiden Kolombia: Saya Tidak Peduli

Kontroversi dan Respons

Pro-Kontra Internasional: Penunjukan Blair memicu perdebatan luas.

Sebagian pihak menilai rekam jejaknya di Timur Tengah dan jejaring globalnya bisa membawa stabilitas, sementara lainnya mengkritik keterlibatannya dalam invasi Irak 2003.

Sikap Kantor Blair: Menegaskan tidak akan mendukung rencana yang menyebabkan pengusiran warga Gaza.

Dukungan AS dan PBB: Rencana ini mendapat restu dari Gedung Putih dan dukungan dari negara-negara Teluk serta PBB.
 
Transisi ini bisa menjadi titik balik bagi Gaza, tetapi juga menyimpan risiko besar jika tidak dijalankan dengan inklusif dan adil.

Rencana kontroversial Gedung Putih kembali menjadi sorotan usai menunjuk mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, untuk memimpin pemerintahan transisi sementara di Jalur Gaza.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved