Perang Gaza

20 Poin Kesepatakan Trump & Netanyahu, TNI Siap Dikerahkan ke Gaza?

Jika mandat PBB turun, TNI akan menjadi salah satu kontingen terbesar dalam misi perdamaian di Gaza.

Editor: Nurul Hayati
Tribunnews.com/Istimewa
ILUASTRASI - Pelepasan Pasukan Perdamaian TNI ke Lebanon. Jika mandat PBB turun, TNI akan menjadi salah satu kontingen terbesar dalam misi perdamaian di Gaza. 

Jika mandat PBB turun, TNI akan menjadi salah satu kontingen terbesar dalam misi perdamaian di Gaza.

TRUMP DAN NETANYAHU - Tangkapan layar The White House pada Kamis (10/4/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (kanan) berfoto di Ruang Oval, Gedung Putih, pada hari Selasa (8/4/2025). Sikap Trump yang berubah drastis dalam waktu kurang dari 24 jam menimbulkan pertanyaan besar tentang konsistensi kebijakan luar negeri AS.
TRUMP DAN NETANYAHU - Tangkapan layar The White House pada Kamis (10/4/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (kanan) berfoto di Ruang Oval, Gedung Putih, pada hari Selasa (8/4/2025). Sikap Trump yang berubah drastis dalam waktu kurang dari 24 jam menimbulkan pertanyaan besar tentang konsistensi kebijakan luar negeri AS. (Facebook The White House)

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merilis rencana komprehensif untuk mengakhiri konflik Israel-Hamas dan membangun pemerintahan di Gaza ke depannya.

Rencana berisi 20 poin tersebut diungkapkan pada Senin (29/9/2025) sore waktu AS sebelum konferensi pers Trump  di Gedung Putih bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

 Netanyahu menyetujui rencana tersebut, yang diumumkan sesaat sebelum konferensi pers.

Trump mengatakan Israel mendapat "dukungan penuh" dari Amerika Serikat untuk mengambil langkah-langkah mengalahkan Hamas jika Hamas tidak menerima kesepakatan damai yang diusulkan.

"Hari ini adalah hari bersejarah bagi perdamaian," kata Trump.

"Sebut saja ini perdamaian abadi di Timur Tengah," dia menambahkan.

Mengapa Hal Ini Penting

Mengakhiri konflik di Timur Tengah adalah salah satu prioritas Trump sekembalinya ke Gedung Putih menjadi Presiden AS.

Trump memandang dirinya sebagai juru damai, sebelumnya disebut-sebut akan mendapatkan 'Nobel Perdamaian'. 

Pertemuan Donald Trump dan Benjamin Netanyahu: Apa yang Kita Ketahui?

Proposal yang dirilis Gedung Putih tepat sebelum Trump dan Netanyahu berbicara kepada wartawan.

Salah poin penting adalah rencana pembentukan dewan pemerintahan sementara yang dipimpin oleh Trump dan beranggotakan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.

Dewan tersebut tidak akan memaksa penduduk Gaza untuk meninggalkan wilayah tersebut dan menyatakan bahwa perang akan segera berakhir jika kedua belah pihak Hamas-Israel sepakat.

Netanyahu memperingatkan bahwa jika Hamas menolak atau gagal mematuhi rencana tersebut "maka Israel akan menyelesaikan pekerjaannya sendiri,".

Seraya menambahkan, "Ini bisa dilakukan dengan cara mudah atau bisa juga dengan cara yang sulit. Namun, ini akan tetap dilakukan."

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved