Perang Gaza

20 Poin Kesepatakan Trump & Netanyahu, TNI Siap Dikerahkan ke Gaza?

Jika mandat PBB turun, TNI akan menjadi salah satu kontingen terbesar dalam misi perdamaian di Gaza.

Editor: Nurul Hayati
Tribunnews.com/Istimewa
ILUASTRASI - Pelepasan Pasukan Perdamaian TNI ke Lebanon. Jika mandat PBB turun, TNI akan menjadi salah satu kontingen terbesar dalam misi perdamaian di Gaza. 

Berikut 20 Poin Solusi dan Rencana Donald Trump Mengenai Gaza

Gaza akan menjadi zona bebas teror yang terderadikalisasi dan tidak menimbulkan ancaman bagi negara tetangganya.

Gaza akan dibangun kembali untuk kepentingan rakyat Gaza, yang telah menderita lebih dari cukup.

Jika kedua belah pihak menyetujui usulan ini, perang akan segera berakhir. Pasukan Israel akan mundur ke garis yang disepakati untuk mempersiapkan pembebasan sandera.

Selama masa ini, semua operasi militer, termasuk pemboman udara dan artileri, akan ditangguhkan, dan garis pertempuran akan tetap dibekukan hingga kondisi untuk penarikan bertahap sepenuhnya terpenuhi.

Dalam waktu 72 jam setelah Israel secara terbuka menerima perjanjian ini, semua sandera, hidup dan mati, akan dikembalikan.

Setelah semua sandera dibebaskan, Israel akan membebaskan 250 tahanan seumur hidup ditambah 1.700 warga Gaza yang ditahan setelah 7 Oktober 2023, termasuk semua perempuan dan anak-anak yang ditahan dalam konteks tersebut.

Untuk setiap sandera Israel yang jenazahnya dibebaskan, Israel akan membebaskan jenazah 15 warga Gaza yang telah meninggal.

Setelah semua sandera dipulangkan, anggota Hamas yang berkomitmen untuk hidup berdampingan secara damai dan menonaktifkan senjata mereka akan diberikan amnesti.

Anggota Hamas yang ingin meninggalkan Gaza akan diberikan perjalanan yang aman ke negara penerima.

Setelah perjanjian ini disetujui, seluruh bantuan akan segera dikirim ke Jalur Gaza.

Setidaknya, jumlah bantuan akan sesuai dengan yang tercantum dalam perjanjian 19 Januari 2025 mengenai bantuan kemanusiaan, termasuk rehabilitasi infrastruktur (air, listrik, pembuangan limbah), rehabilitasi rumah sakit dan toko roti, serta pengadaan peralatan yang diperlukan untuk membersihkan puing-puing dan membuka jalan.

Distribusi dan bantuan yang masuk ke Jalur Gaza akan berjalan tanpa campur tangan dari kedua belah pihak melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa dan badan-badannya, Bulan Sabit Merah, serta lembaga-lembaga internasional lainnya yang tidak berafiliasi dengan pihak mana pun.

Pembukaan perlintasan Rafah di kedua arah akan tunduk pada mekanisme yang sama yang diterapkan berdasarkan perjanjian 19 Januari 2025.

Gaza akan diperintah di bawah pemerintahan transisi sementara dari sebuah komite Palestina yang teknokratis dan apolitis, yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan layanan publik dan kotamadya sehari-hari bagi rakyat Gaza.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved