Berita Nasional

Hore! Guru Pengelola MBG akan Dapat Insentif, Seperti Apa Mekanismenya?

Guru penanggung jawab distribusi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah bakal menerima insentif Rp 100 ribu per hari.

Editor: Nurul Hayati
Serambinews.com/HO
SANTAP MENU MBG - Siswa salah satu SMP di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) sedang menikmati sarapan Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Guru penanggung jawab distribusi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah bakal menerima insentif Rp 100 ribu per hari.

SERAMBINEWS.COM - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memasuki babak baru.

Usai ribuan siswa keracunan dan puluhan dapur MBG ditutup, kini kebijakan menyorot pelaksana di sekolah.

Guru yang ditunjuk sebagai penanggung jawab distribusi makanan di sekolah ini diketahui merupakan bagian dari strategi Badan Gizi Nasional (BGN) untuk meningkatkan keberhasilan program dan mengapresiasi peran guru.

Guru yang terlibat dalam pelaksaan program MBG akan mendapat insentif.

Berikut detailnya:

Siapa yang Berhak Menerima Insentif?

Guru yang ditunjuk sebagai Penanggung Jawab (PIC) distribusi MBG.

Setiap sekolah penerima MBG wajib menunjuk 1–3 guru sebagai PIC.

Prioritas diberikan kepada guru bantu dan honorer.

Penugasan dilakukan secara rotasi harian agar merata.

Guru penanggung jawab distribusi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah bakal menerima insentif Rp 100 ribu per hari.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penguatan gizi bagi anak sekolah. 

Program MBG ini, telah bergulir di berbagai sekolah di Indonesia, dimulai pada 6 Januari 2025. 

Baca juga: Profil Diana Valencia Jurnalis CNN Indonesia ID-nya Dicabut Usai Tanya MBG, ini Penjelasan Istana

MINTA MAAF - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang, tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan permohonan maaf terkait kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang menimpa ribuan anak, Jumat (26/9/2025) di kantor BGN, Jakarta.
MINTA MAAF - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang, tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan permohonan maaf terkait kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang menimpa ribuan anak, Jumat (26/9/2025) di kantor BGN, Jakarta. (Tangkap Layar Kompas TV)

Untuk mendukung program MBG tersebut, Badan Gizi Nasional (BGN) menerbitkan aturan melalui Surat Edaran (SE) Nomor 5 Tahun 2025 tentang Pemberian Insentif bagi Guru Penanggung Jawab Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Penerima Manfaat.

Dalam SE, guru penanggung jawab distribusi MBG di sekolah akan menerima insentif Rp 100 ribu per hari guna mengapresiasi guru dalam mendukung program ini. 

Adapun mekanisme penugasan siapa guru pengelola distribusi MBG, akan dilakukan oleh pihak sekolah. 

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, mengatakan pemberian insentif ini bukan sekadar kompensasi finansial, melainkan bentuk pengakuan kontribusi guru pada program MBG.

Tak hanya sebagai pendamping utama siswa, namun guru juga dinilai sebagai penggerak dalam menanamkan pemahaman tentang pentingnya pola makan sehat dan perilaku hidup bersih di lingkungan sekolah.

"Sebagai bentuk apresiasi atas tambahan tugas dan tanggung jawab tersebut, kepada guru penanggung jawab Program MBG di sekolah diberikan insentif," kata Nanik dalam keterangannya di Jakarta, Senin (29/9/2025).

Menurut Nanik, setiap sekolah penerima manfaat MBG diwajibkan menunjuk 1 sampai 3 orang guru sebagai penanggung jawab (PIC) distribusi MBG.

Penunjukan dilakukan kepala sekolah dengan prioritas kepada guru bantu dan honorer, serta menggunakan sistem rotasi harian agar pelaksanaan lebih merata.

Hal senada juga disampaikan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq.

Menurutnya, Kepala sekolah akan menunjuk PIC setiap harinya secara bergantian. 

"Skema ini akan sangat membantu guru-guru honorer," jelasnya.

Nantinya, setiap guru PIC akan menerima insentif Rp 100.000 per hari penugasan. 

Dana insentif tersebut, bersumber dari biaya operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sekolah terkait, dan akan dicairkan setiap 10 hari sekali.

Mekanisme pelaksanaan dan pertanggungjawaban dana wajib mengikuti ketentuan yang berlaku.

Sementara itu, Pemerintah tengah menyiapkan skema insentif bagi para guru yang terlibat langsung dalam pelaksanaan Program MBG di sekolah.

Siapkan 16 Kantor Pemenuhan Pelayanan Gizi 

Selain skema insentif, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengambil sejumlah langkah strategis lain. 

Satu di antaranya, menyediakan 16 kantor balai pelayanan di 16 provinsi untuk difungsikan sebagai Kantor Pemenuhan Pelayanan Gizi (KPPG), di bawah koordinasi Badan Gizi Nasional (BGN).

"Kami telah menindaklanjuti permintaan BGN dan turut berpartisipasi aktif."

"Penyediaan kantor balai ini untuk memastikan tugas dan fungsi KPPG di daerah dapat berjalan dengan maksimal," ungkap Fajar, dilansir Kontan.co.id.

Tentang Program MBG

Badan Gizi Nasional (BGN) memulai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada awal tahun 2025 melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan dilakukan secara bertahap.

Adapun menu makanan yang disediakan dalam program ini telah dirancang untuk memenuhi standar Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian, dengan porsi makan pagi menyumbang 20-25 persen kebutuhan gizi harian dan makan siang 30-35 persen. 

BGN juga menargetkan wilayah terpencil, terdepan, dan terluar (3T) dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, koperasi, dan pihak swasta, untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program. 

Program MBG bertujuan meningkatkan status gizi peserta didik, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita melalui penyediaan makanan bergizi sesuai standar Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian.

Selain itu, program ini memprioritaskan sosialisasi dan edukasi gizi untuk masyarakat. 

Dikutip dari bgn.go.id, pelaksanaan Program Makan Bergizi 2025 akan dilakukan di 5000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam dua bentuk.

Pertama, BGN akan membangun SPPG sebanyak 1542 unit.

Kedua, Kerja sama BGN dengan Lembaga Negara/Pihak Ketiga sebanyak 3458 unit. 

Mekanisme program ini menggunakan skema Bantuan Pemerintah (Banper) dengan target penerima manfaat 15 juta -16,5 juta jiwa.  


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Guru Pengelola MBG di Sekolah Dapat Insentif Rp100 Ribu per Hari, Mekanisme Penugasan Diatur Sekolah, 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved