Gubsu Bobby Nasution Razia Plat BL, Mualem Bereaksi: Menyoe Ka Di Peubloe, Ta Bloe

“Tapi tanyoe ta wanti-wanti chit. Menyoe ka di peubloe, ta bloe. Menyeu ka gatai ta garoe. (Tapi harus kita wanti-wanti juga. Kalau sudah dijual...

|
Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/HO
GUBERNUR ACEH - Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem saat memberikan penegasan terkait tambang ilegal pada penandatangan rancangan perubahan KUA dan PPAS 2025, di ruang rapat paripurna DPRA, Kamis (25/9/2025). Terbaru Mualem mengeluarkan pernyataan sikap terkait razia plat BL oleh Gubsu Bobby Nasution. 

“Tapi tanyoe ta wanti-wanti chit. Menyoe ka di peubloe, ta bloe. Menyeu ka gatai ta garoe. (Tapi harus kita wanti-wanti juga. Kalau sudah dijual, kita beli. Kalau gatal ya kita garuk).

SERAMBINEWS.COM - Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), memberikan tanggapan yang tenang, namun tegas terhadap tindakan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, yang menghentikan kendaraan berpelat BL (Aceh) dan meminta agar pelatnya diganti menjadi BK (Sumut).

Berikut inti respons Mualem:

Pernyataan Gubernur Aceh

Mualem meminta masyarakat Aceh untuk tetap tenang dan tidak terpancing emosi.

Ia menegaskan bahwa Aceh tidak akan memulai konflik, tetapi tidak akan tinggal diam jika Aspek Hukum.

Menurut UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, kendaraan berpelat resmi dari daerah mana pun di Indonesia berhak melintas dan beroperasi di seluruh wilayah NKRI.

Razia terhadap pelat BL dinilai tidak memiliki dasar hukum yang sah dan berpotensi melanggar aturan nasional3.

Reaksi Tokoh Aceh

Sudirman Haji Uma (Senator DPD RI) menyurati Mendagri, menyebut tindakan Bobby arogan dan emosional.

Azhari Cage menyindir Bobby: “Kalau plat BL dipermasalahkan, kenapa tidak sekalian minta paspor?”.

Bunda Salma (DPRA) menilai razia ini berbahaya dan bisa merusak hubungan harmonis antarprovinsi.

Baca juga: Gubsu Bobby Perintahkan Kepala Daerah di Sumut Data Kendaraan Operasional Non Plat BK dan BB

Klarifikasi Bobby Nasution

Publik Aceh baru-baru ini dihebohkan dengan beredarnya video yang memperlihatkan rombongan Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, menghentikan sebuah truk berpelat Aceh (BL) di kawasan Kabupaten Langkat, Sumut. 
Publik Aceh baru-baru ini dihebohkan dengan beredarnya video yang memperlihatkan rombongan Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, menghentikan sebuah truk berpelat Aceh (BL) di kawasan Kabupaten Langkat, Sumut.  (KOLASE SERAMBINEWS.COM)

Bobby menyebut aksinya bukan razia, melainkan sosialisasi pajak kendaraan untuk meningkatkan PAD Sumut.

Kebijakan ini akan diterapkan mulai 2026 dan menyasar kendaraan perusahaan yang berdomisili di Sumut tetapi masih memakai pelat luar.

Respons Mualem yang tenang namun berprinsip menunjukkan sikap diplomatis Aceh dalam menghadapi isu antarprovinsi.

Polemik kebijakan pajak kendaraan oleh Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution yang sempat menghentikan truk berpelat Aceh (BL) di Kabupaten Langkat terus menuai sorotan.

Video penyetopan yang viral memicu protes tokoh Aceh hingga akhirnya mendapat tanggapan resmi dari Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem).

Beberapa hari sebelum 30 September 2025, publik dikejutkan oleh video yang memperlihatkan Bobby menghentikan truk berpelat BL di Jalan Lintas Kabupaten Langkat.

 Dalam rekaman yang diunggah akun Instagram @Medancyber_official, Asisten Administrasi Umum Pemprov Sumut, Muhammad Suib, lebih dulu meminta sopir turun dan menjelaskan bahwa kendaraan yang beroperasi di Sumut sebaiknya menggunakan pelat Sumut (BK) agar pajak masuk ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumut.

Sang sopir mengatakan mobil itu dibeli orangtuanya di Aceh, tetapi Suib menegaskan kendaraan operasional perusahaan yang bekerja di Sumut wajib memakai pelat BK.

Tak lama, Bobby datang dan menyampaikan pesan serupa agar informasi itu diteruskan kepada pemilik perusahaan.

“Biar bosmu tahu. Kalau enggak diberitahu, nanti bosmu enggak tahu. Hati-hati, Bang,” ujar Bobby dalam video.

Baca juga: VIDEO - Razia Truk Aceh oleh Bobby Nasution, Gubernur Mualem Tak Tinggal Diam

Bobby Klarifikasi: Hanya Sosialisasi Pajak Kendaraan

Merespons viralnya video, Bobby menegaskan bahwa penyetopan truk tersebut bukan razia.

 Menurutnya, kejadian itu berlangsung saat ia mengecek jalan amblas di arah Tangkahan, Langkat.

Ada tiga kendaraan yang ditegur, seluruhnya karena muatan melebihi kapasitas.

Salah satunya berpelat Aceh, sehingga Bobby sekaligus mensosialisasikan rencana aturan pajak kendaraan.

“Tidak ada razia, tidak ada penilangan. Ini resmi sosialisasi,” tegas Bobby.

Ia menegaskan kendaraan berpelat luar tetap boleh melintas di Sumut, selama perusahaan pemilik kendaraan berdomisili di luar Sumut.

Kebijakan pajak kendaraan ini baru akan diterapkan mulai 2026, menyasar perusahaan yang berdomisili dan beroperasi di Sumut tetapi masih menggunakan pelat luar.

Instruksi Bobby ke Kepala Daerah Sumut

Dalam acara Launching UHC Prioritas Program Berobat Gratis Sumut Berkah di Lubuk Pakam, Senin (29/9/2025), Bobby memerintahkan bupati dan wali kota di Sumut mendata perusahaan yang beroperasi di Sumut namun kendaraan operasionalnya memakai pelat luar.

“Ini kebijakan untuk mempertahankan keuangan kita. Kita tidak menaikkan pajak, hanya menertibkan pajak yang normal,” jelasnya.

Bobby menyebut kebijakan serupa telah dilakukan di sejumlah provinsi, seperti Jawa Barat (oleh Gubernur Dedi Mulyadi), Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Riau.

Ia menilai langkah ini penting untuk memperkuat PAD Sumut demi memperbaiki infrastruktur jalan yang selama ini banyak dikeluhkan masyarakat.

Protes Keras dari Tokoh Aceh

Pernyataan Bobby dan viralnya video penyetopan truk pelat Aceh memicu reaksi keras dari berbagai pihak di Aceh.

Bunda Salma, anggota DPRA, menilai kebijakan ini keliru dan berbahaya karena berpotensi merusak hubungan harmonis Aceh–Sumut.

Sudirman Haji Uma, senator asal Aceh, melayangkan surat protes ke Menteri Dalam Negeri.

Ia menilai tindakan Bobby arogan, emosional, dan melanggar aturan lalu lintas nasional.

Azhari Cage, anggota DPD RI, menyindir, “Kalau plat BL dipermasalahkan, kenapa tidak sekalian minta paspor?” sambil menegaskan bahwa Aceh dan Sumut sama-sama bagian dari NKRI.

Menanggapi memanasnya situasi, Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) akhirnya angkat bicara dalam forum resmi Pendapat Akhir Gubernur Aceh terhadap Rancangan Qanun Perubahan APBA 2025 di ruang Serbaguna DPRA, Senin sore (29/9/2025).

Mualem mengimbau masyarakat Aceh tetap tenang dan tidak terpancing emosi.

Hana peu peduli tat, tanyoe tenang mantong, hana ta kira pih. Ta kira nyan angin berlalu, kicauan burung, yang merugikan dia sendiri. (Tidak perlu ditanggapi, kita tenang saja, kita anggap itu angin berlalu, kicauan burung, yang rugi dia sendiri).

Namun ia mengingatkan agar masyarakat Aceh tetap waspada bila kebijakan tersebut sampai merugikan secara langsung:

Tapi tanyoe ta wanti-wanti chit. Menyoe ka di peubloe, ta bloe. Menyeu ka gatai ta garoe. (Tapi harus kita wanti-wanti juga. Kalau sudah dijual, kita beli. Kalau gatal ya kita garuk).

Pernyataan ini sarat filosofi Aceh bahwa Aceh tidak akan memulai konflik, tetapi tidak akan tinggal diam jika haknya diganggu. 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Respons Gubernur Aceh Mualem pada Bobby Nasution Razia Plat BL Aceh, tak Perlu Terpancing Emosi

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved