Detik-Detik Kilang Minyak Pertamina Dumai Terbakar, 20 Warga Tanjung Palas Dilarikan ke RSUD

Dentuman yang terdengar sekitar pukul 21.00 WIB disusul kobaran api besar, sempat memecah keheningan kawasan Dumai Timur.

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa
KILANG DUMAI TERBAKAR - Kebakaran terjadi di salah satu unit Kilang Pertamina RU II Dumai, Riau pada Rabu (1/10/2025) malam. Pertamina mengatakan upaya penanganan langsung dilakukan untuk memadamkan api. 

Setahun kemudian, 2009, pipa bertekanan tinggi di kilang ini meledak dan terbakar

Peristiwa paling memilukan terjadi pada 2014, ketika ledakan menewaskan beberapa orang.

Pada April 2023, insiden ledakan gas compressor memicu api yang melukai sembilan pekerja.

Tahun 2025 ini kembali terjadi kebakaran.

Baca juga: Kilang Minyak Dumai Kebakaran, Berikut Daftar Kilang Minyak Pertamina yang Pernah Kebakaran

Penyelidikan Tunggu Kondisi Steril

Pihak kepolisian belum bisa melakukan serangkaian proses penyelidikan terkait peristiwa kebakaran kilang minyak di Pertamina RU II Dumai yang terjadi pada Rabu (1/10/2025) malam tadi.

Kapolres Dumai, AKBP Angga F Herlambang mengatakan, tim sudah diturunkan untuk melakukan penyelidikan.

“Sudah turun, tapi belum bisa akses masuk karena masih pendinginan, kita antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya, dikonfirmasi Kamis (2/10/2025).

Angga mengungkap, pihaknya menunggu kondisi benar-benar steril.

Menurut Angga, hingga saat ini belum diketahui bagaimana kronologis pasti kejadian, serta dugaan awal penyebab kebakaran.

Diterangkannya, saat ini polisi juga masih berkonsentrasi terhadap pengamanan perimeter di sekitar area.

“Ini masih konsentrasi sama pengamanan perimeter, antisipasi gejolak sosial,” bebernya.

Ledakan keras terkait kebakaran ini terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Suara dentuman memecah keheningan kawasan Dumai Timur, diikuti kobaran api besar dari dalam kilang. Getaran terasa hingga ke permukiman.

Bagi masyarakat Dumai, kilang Putri Tujuh bukan sekadar ikon industri, tapi juga sumber penghidupan ribuan orang.

Kilang yang berdiri sejak 1971 ini merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia dengan kapasitas olah ratusan ribu barel per hari. Produk yang dihasilkan meliputi solar, avtur, LPG, hingga green coke.

Namun, catatan kelam menyertai perjalanan panjang kilang ini. Tahun 2008, tangki berkapasitas 5.000 kiloliter terbakar.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved