Berita Nasional
Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haythar Jadi Pembicara di AFPC
Hal itu disampaikan saat menjadi pembicara dalam ASEAN For the Peoples Conference (AFPC) 2025, di Sultan Hotel & Residence, Jakarta
DUNIA bisa belajar dari Aceh, dari Mindanao, dari Timor-Leste, bahwa rekonsiliasi tetap mungkin, bahkan setelah puluhan tahun perang. Kuncinya bukan pada kekuatan militer, melainkan pada keberanian moral untuk mengubah kecurigaan menjadi kepercayaan, dan musuh menjadi mitra.
Menutup pidatonya, Wali Nanggroe menegaskan, rekonsiliasi adalah perjalanan panjang yang membutuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Perdamaian Aceh, yang telah bertahan hampir dua dekade, merupakan bukti nyata bahwa kepercayaan dapat membangun kembali kehidupan.
“Ukuran sejati rekonsiliasi bukan pada tanda tangan di atas kertas, melainkan pada kehidupan yang bangkit kembali, anak-anak yang tumbuh tanpa rasa takut, dan harapan yang Asia Tenggara dapat persembahkan kepada dunia yang begitu merindukan perdamaian,” sebut Wali Nanggroe.(rel/ran)
Berita Nasional
Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haythar
Pembicara di AFPC
ASEAN For the Peoples Conference
AFPC 2025
Menag Rilis Tafsir Ayat Al-Quran Tentang Pelestarian Lingkungan: Jangan Sewenang-wenang Sama Alam |
![]() |
---|
Bupati Aceh Barat Tarmizi Temui Menteri PU di Jakarta, Usul Bangun Lima Proyek |
![]() |
---|
Rita Mayasari Ingin Jadikan Aceh Besar Pusat Wisata Syariah |
![]() |
---|
Tegas! Menkomdigi Minta Pemerintah Daerah Wajib Dukung Program PWI |
![]() |
---|
Pengurus PWI Persatuan Dikukuhkan, Monumen Pers Nasional Solo Jadi Saksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.