Harga Emas

WOW! Goldman Sachs Prediksi Harga Emas Bisa Tembus USD 4.900 di 2026, Didukung Lonjakan Permintaan

Bank investasi raksasa Goldman Sachs memproyeksikan harga emas akan terus melambung hingga menyentuh USD 4.900

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM
HARGA EMAS-Bank investasi raksasa Goldman Sachs memproyeksikan harga emas akan terus melambung hingga menyentuh USD 4.900 per ons 

WOW! Goldman Sachs Prediksi Harga Emas Bisa Tembus USD 4.900 di 2026, Didukung Lonjakan Permintaan Global

SERAMBINEWS.COM – Bank investasi raksasa Goldman Sachs memproyeksikan harga emas akan terus melambung hingga menyentuh USD 4.900 per ons pada Desember 2026.

 Naik dari perkiraan sebelumnya sebesar USD 4.300 per ons.

Dilansir dari kantor berita Reuters (7/10/2025), kenaikan proyeksi ini, menurut Goldman, didorong oleh arus masuk besar ke dana yang diperdagangkan di bursa (Exchange Traded Funds/ETF) berbasis emas di kawasan Barat, serta permintaan pembelian berkelanjutan dari bank-bank sentral dunia.

“Hingga kini, risiko terhadap peningkatan harga emas masih condong ke arah kenaikan bersih,” kata Goldman dalam laporan riset terbarunya.

 “Diversifikasi sektor swasta ke pasar emas yang relatif kecil dapat meningkatkan kepemilikan ETF jauh di atas perkiraan suku bunga kami.”

Baca juga: Harga Emas Dunia Melesat Gila-Gilaan! Sentuh Rekor Tertinggi di Tengah Gejolak Ekonomi dan Politik

Pada Selasa (7/10/2025) pukul 01.30 GMT, harga emas spot tercatat di kisaran USD 3.960 per ons, setelah sehari sebelumnya mencapai titik tertinggi baru di USD 3.977,19 per ons  rekor tertinggi sepanjang masa.

Sepanjang tahun 2025, harga emas telah melonjak sekitar 51 persen, didorong oleh pembelian agresif dari bank sentral.

Meningkatnya permintaan investor terhadap ETF emas, serta pelemahan dolar AS.

Kondisi geopolitik dan ekonomi global yang tidak stabil juga mendorong investor beralih ke emas sebagai aset lindung nilai yang aman.

Goldman Sachs memperkirakan bank sentral di seluruh dunia akan membeli rata-rata 80 metrik ton emas sepanjang 2025.

 Dan sekitar 70 ton pada tahun 2026.

Sebagian besar pembelian tersebut diperkirakan datang dari negara-negara berkembang yang berupaya melakukan diversifikasi cadangan devisa dari dolar AS ke aset emas.

Baca juga: Makin Ngeri, Harga Emas di Aceh Tamiang Tembus Rp7,05 Juta per Mayam

Selain itu, analis Goldman juga memproyeksikan bahwa Federal Reserve AS akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 100 basis poin pada pertengahan 2026.

 Kebijakan ini diyakini akan meningkatkan daya tarik emas karena suku bunga yang lebih rendah menekan imbal hasil aset berbasis dolar, membuat investor lebih tertarik pada logam mulia tersebut.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved