Warung Kopi di Tanah Abang Diserang Geng Motor, Pemilik dan Karyawan Ditembak, Uang Dirampas

Satu karyawan dan satu pemilik warkop mengalami luka-luka usai diserang menggunakan senjata tajam dan pistol angin.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/Lidia Pratama Febrian
Upaya Saddam Nazili (24) melindungi istri dan anaknya dari serangan geng motor berujung tragis. Pemilik warung kopi (warkop) di Jalan Jati Baru I, Tanah Abang, Jakarta Pusat, itu menjadi korban tembakan pistol angin dalam insiden penyerangan brutal pada Rabu (8/10/2025) dini hari. 

“Tiba-tiba datang orang bawa celurit, langsung nyerang. Semua panik, pada lari. Saya sempat kena tembakan pistol angin di mata dan dada,” ujar Andi sambil menunjukkan luka lebam di area mata yang memerah dan sekitar pelipis kanan.

Menurut Andi, insiden tersebut bukan pertama kali terjadi.

Selama empat bulan terakhir, warkop itu sudah tiga kali menjadi sasaran serangan kelompok tidak dikenal.

Namun, serangan kali ini disebut paling brutal.

“Yang pertama dan kedua di bulan yang sama, Agustus. Awalnya, cuma gertak-gertak, yang kedua juga enggak bawa senjata. Tapi semalam yang ketiga bawa celurit dan pistol angin,” kata dia.

Andi menambahkan, para pelaku diduga salah sasaran.

Ia menduga para geng motor mengira warkop tersebut sebagai markas kelompok lain karena sering menjadi tempat nongkrong anak muda yang melakukan siaran langsung di media sosial.

“Mungkin mereka ngira ini markas lawannya. Padahal cuma tempat nongkrong biasa,” kata dia.

Dari laporan polisi yang diterima Kompas.com, pelaku mengambil uang tunai sebesar Rp 2,3 juta, hasil penjualan selama lima hari.

Para pelaku juga sempat merampas empat ponsel milik karyawan dan pelanggan, namun berhasil direbut kembali oleh pemilik warung.

“Uang aja yang hilang, sekitar dua juta tiga ratus ribu. HP sempat direbut lagi,” kata Andi.

Sementara itu, rekan Andi, Muhammad Fadlullah, mengaku masih merasa waswas pascakejadian tersebut.

“Takut juga, Kak. Biasanya malam ramai, tapi sejak kejadian jadi agak sepi,” ujar dia.

Fadlullah menambahkan, polisi baru tiba di lokasi sekitar 30 menit setelah kejadian.

“Kami sudah lapor. Harapannya patroli malam lebih sering, karena daerah ini sering dilewati geng motor,” kata dia.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Dina Oktaviani Oleh Rekan Kerjanya, Jasad Dibuang ke Sungai Tanpa Busana

Baca juga: Harga Emas Perhiasan dan Batangan di Aceh Timur Stabil, Antam Naik Lagi

Baca juga: Jenjang Karier PPPK Paruh Waktu 2025, Apakah Ada Peluang Diangkat ke Jenjang Lebih Tinggi?

Artikel ini Sudah tayang di Kompas.com

 

 

 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved