Tolak Atlet Israel Tampil di Jakarta, Indonesia Batalkan Semua Visa Atlet Gimnastik Israel

“Berdasarkan permohonan resmi dari pihak penjamin, dapat kami konfirmasi bahwa seluruh visa delegasi Israel saat ini telah dibatalkan,” kata Agus

Editor: Faisal Zamzami
Kompas.com/ Ruby Rachmadina
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto bertemu Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota Jakarta, Kamis (7/8/2025). 

Ia menyebut, keikutsertaan kontingen Israel tidak membawa manfaat apa pun bagi Jakarta, baik secara olahraga maupun sosial.

“Dalam kondisi seperti ini, justru bisa memicu kemarahan publik dan mengganggu stabilitas kegiatan olahraga yang seharusnya berjalan damai,” ucapnya.

Sejumlah pengamat kebijakan publik sebelumnya juga mengingatkan agar penyelenggara memperhitungkan aspek keamanan, diplomasi, dan sensitivitas publik dalam setiap agenda internasional yang melibatkan negara tanpa hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Baca juga: Tanggapi Genosida di Gaza, Parlemen Spanyol Sahkan Embargo Senjata Total terhadap Israel

PDI-P dan PAN Tolak Kehadiran Atlet Israel 

 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menolak kehadiran atlet Israel dalam Kejuaraan Dunia Senam Artistik akhir Oktober 2025 di Jakarta.

Juru Bicara PDI-P Guntur Romli mengatakan, sikap ini sama seperti saat PDI-P menolak kehadiran Tim Nasional (Timnas) Sepakbola Israel pada Piala Dunia U-20 tahun 2023.

"Sikap kami adalah pilihan konstitusional bahwa bangsa Indonesia tidak boleh memiliki kerja sama dengan pihak-pihak penjajah. Selama Israel masih menjajah tanah Palestina," kata Guntur dalam keterangan tertulis, Rabu (8/10/2025).

Guntur menyebutkan, sikap PDI-P ini selaras dengan perintah Undang-Undang Dasar 1945 bahwa penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan keadilan.

Menurut Guntur, sikap PDI-P itu tidak ahistoris karena Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno juga menolak hubungan diplomatik dengan Israel
Sikap itu dipilih Soekarno sebagai bentuk solidaritas Indonesia terhadap perjuangan Palestina.

"Sikap ini bukan hanya retorika, melainkan diwujudkan melalui keputusan konkret di bidang olahraga dan diplomasi, yang mencerminkan komitmen anti-imperialisme dan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina," kata Guntur.

Sementara itu, Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD DKI Jakarta menolak kehadiran atlet Israel dalam ajang World Artistic Gymnastics Championships 2025 yang akan berlangsung di Jakarta pada 19–25 Oktober 2025.

Ketua Fraksi PAN DKI Jakarta Husen Ishaq mengatakan, penolakan ini adalah bentuk sikap politik Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak segala bentuk penjajahan.

"Ini tentu melukai solidaritas yang dilakukan Indonesia untuk Palestina,” ujar Husen di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (9/10/2025).

Husen menjelaskan, kehadiran atlet Israel di Jakarta tidak bisa dilepaskan dari masalah moral dan diplomatik.

Ia menilai, Ibu Kota tidak pantas menjadi tempat yang mengabaikan penderitaan rakyat Palestina.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved