Luar Negeri

Demo Peru Berujung Kerusuhan, Seorang Tewas dan Ratusan Terluka, Pemerintah Umumkan Keadaan Darurat

Negara di Amerika Selatan itu telah diguncang demonstrasi selama beberapa pekan terakhir, sebagaimana dilansir AFP.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkap layar X
Demonstran bentrok dengan petugas polisi antihuru-hara selama aksi protes terhadap Presiden sementara Peru Jose Jeri di Lima pada 15 Oktober 2025. 

 

Ringkasan Berita:
  • Gelombang demonstrasi besar di Peru kembali pecah hanya lima hari setelah Presiden Jose Jeri dilantik menggantikan Dina Boluarte yang dimakzulkan.
  • Pemerintah baru di Peru mengumumkan akan memberlakukan keadaan darurat di ibu kota, Lima
  • Seorang pria tewas akibat tembakan polisi, serta lebih dari 100 orang terluka ketika aksi protes berubah menjadi bentrokan di sekitar gedung Kongres.

 

SERAMBINEWS.COM - Gelombang demonstrasi besar di Peru kembali pecah di ibu kota Lima pada Rabu (15/10/2025), hanya lima hari setelah Presiden Jose Jeri dilantik menggantikan Dina Boluarte yang dimakzulkan.

Aksi yang digerakkan oleh aktivis muda atau “Gen Z”, pekerja transportasi, dan kelompok masyarakat sipil itu berujung bentrok dengan aparat dan menewaskan satu orang serta melukai lebih dari 100 lainnya.

Demonstran menuntut agar pemerintah berbuat lebih banyak untuk menekan kejahatan dan memberantas korupsi, yang disebut telah mengakar di seluruh lapisan politik Peru.

 

Peru Umumkan Keadaan Darurat

Pemerintah baru di Peru mengumumkan akan memberlakukan keadaan darurat di ibu kota, Lima, setelah dilanda gelombang protes anti-pemerintah terkait korupsi dan kejahatan terorganisasi.

Langkah ini diambil menyusul tewasnya seorang pria akibat tembakan polisi pada Rabu (15/10/2025), serta lebih dari 100 orang terluka ketika aksi protes berubah menjadi bentrokan di sekitar gedung Kongres.

Negara di Amerika Selatan itu telah diguncang demonstrasi selama beberapa pekan terakhir, sebagaimana dilansir AFP.

Pekan lalu, parlemen memutuskan untuk memakzulkan Dina Boluarte dari jabatan presiden karena dituding gagal menekan kejahatan dan terlibat dalam dugaan korupsi.

Aksi-aksi protes yang banyak dipimpin oleh kalangan muda tersebut diikuti ribuan warga Peru yang marah terhadap meningkatnya kejahatan dan lemahnya penegakan hukum. 


"Kami akan mengumumkan keputusan untuk memberlakukan keadaan darurat, setidaknya di wilayah Metropolitan Lima," kata Kepala Kabinet Ernesto Alvarez kepada wartawan usai rapat kabinet, Kamis (16/10/2025).

Baca juga: Warga Gayo Demo Kantor Gubernur Aceh, Tuntut Dua Perusahaan Getah Pinus Ditutup

Tewasnya seorang rapper

Kepala Kepolisian Peru Jenderal Oscar Arriola mengatakan, seorang petugas dari direktorat investigasi kriminal diyakini sebagai penembak yang menewaskan rapper bernama Eduardo Ruiz (32) pada Rabu malam.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved